SOROGAN DAN PROSES PRODUKSI ULAMA

Abstract

Sorogan sebagai suatu tradisi pembelajaran individual tradisional khas pesantren, di mana santri/murid mendatangi kyai untuk belajar, lalu kyai membacakan Alquran/kitab dalam suasana hubungan yang akrab disertai bimbingan akhlak, sedangkan santri mensahi (menulis penjelasan guru). Setelah selesai lalu santri mengulangi sepersis mungkin bacaan, terjemahan dan penjelasan guru. Penambahan materi pelajaran didasarkan pada tingkat kemampuan/ penguasaan materi pelajaran masing-masing santri. Penekanan pembelajaran pada bimbingan akhlak dan karakter santri, hubungan antara kyai dengan santri didasari oleh ikatan emosional yang kuat, disertai sikap sabar, tekun, rajin dan disiplin santri dan kyai. Tradisi sorogan telah menghasilkan sejumlah besar guru madrasah, ustaz majelis ta’lim, dan para khatib jum’at serta da’i yang dijiwai oleh semangat untuk menyebarluaskan dan memantapkan keimanan orang-orang Islam, terutama di pedesaan.