SIGNIFIKANSI MASLAHAT DALAM SUPPLY AND DEMAND: ANALISIS MAKNA SEJAHTERA PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH

Abstract

Kepuasan menjadi salah satu pengerak dinamika ekonomi melalui hukum kausalitas supply dan demand. Keinginan individu-individu untuk “mensejahterakan” dirinya menjadi  faktor yang melahirkan kegiatan ekonomi. Kepuasan, yang selalu berubah,  juga menimbulkan partisipasi antar individu, keluarga, dan unit-unit organisasi sosial lainnya. Ekonomi syariah memandang bahwa pencapaian maslahah merupakan tujuan terpenting (maqashid syariah) dari aktivitas ekonomi, termasuk dalam supply and demand. Teori maslahah menegaskan bahwa kualitas hidup tidak hanya diukur kemampuan memenuhi kesejahteraan material saja, tapi juga  kesejahteraan non spritual. Konsekuensi logisnya, objek konsumtif dalam ekonomi syariah hanya barang atau jasa yang memberikan mashlahah. Selanjutnya, motif supply and demand dalam perspektif ekonomi syariah didasarkan pada skala prioritas kemaslahatan atau need, tidak didasarkan pada keinginan (iradah)   atau want. Kata Kunci: Maslahat, demand, supply, kesejahteraan.