Kajian Tauhid Pelajaran Aqidah di Pondok Pesantren Al-Hidayah Rutan Kelas II B Pekanbaru

Abstract

Narapidana atau sering disebut sebagai warga binaan pemasyarakatan merupakan para pelanggar hukum yang dibina oleh sebuah lembaga tertentu. Dari beberapa pembinaan yang diberikan kepada warga binaan pemasyarakatan, salah satu program pembinaan tersebut adalah pembelajaran dibidang agama Islam. Konteks dari pembelajaran dibidang agama Islam ini terlihat dengan diadakanya majelis pengajian atau majelis ilmu dan didirikannya pondok pesantren Al-Hidayah di dalam Rutan Klas II B Pekanbaru. Kurikulum pondok tersebut meliputi pembelajaran Aqidah, Fiqih, Tafsir Al-Quran, Hadits, Akhlak dan Sejarah Peradaban Islam dan yang tidak kalah pentingnya adalah hapalan al-Qur’an dan hadis. Sedangkan penguatan berkaitan Aqidah di ponpes Al-Hidayah adalah pendalaman makna syahadat yang tercermin dalam rukun Islam pertama dan dijabarkan dalam Aqoid 50. Penguatan Tauhid dalam pembelajaran Aqidah adalah dengan mendalami kajian sifat 20 yang wajib bagi Allah swt dan 20 yang mustahil serta 1 sifat yang jaiz. Kemudian 4 sifat wajib bagi Nabi dan Rasul serta 4 yang mustahil disempurnakan 1 yang jaiz baginya. Sehingga penguatan 50 Aqoid ini diharapkan santri dapat sampai pada tingkatan makrifatullah dan makrifaturrasulullah saw. Sehingga ungkapan awaluddin makrifatullah tidak hanya sekedar didengar melainkan pemahaman akan dasar-dasar mengenal Allah swt sebagai asas agama Islam