Penerapan Metode Bercerita Dalam Meningkatkan Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini Di Raudlatul Athfal Ihyaul Islam Prasi Gading

Abstract

The storytelling method is one of providing learning experiences for RA children by verbally telling stories to children. Storytelling is the process of introducing emotional forms and expressions to children, such as anger, sadness, joy, annoyance, and humor. This method is implemented because the objects to be studied are using story books. This research took place at RA Ihyaul Islam Prasi Gading. The purpose of this study was to determine how the teacher's storytelling method was applied in improving children's social emotional development. The research subjects were 2 teachers and 19 students, while the object of the research was the application of the teacher in improving children's social emotional development through storytelling methods. The approach used was descriptive qualitative. Data collection techniques used were observation, interviews, and documentation. The results showed that the social emotional development of children could not develop optimally.The development indicators are expressing emotions in accordance with existing conditions, recognizing manners and manners according to local socio-cultural values, understanding regulations and discipline. The indicator points are controlling emotions in a reasonable way, giving and returning greetings, obeying the rules of the game.   [Metode bercerita adalah salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak RA dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan. bercerita merupakan proses mengenalkan bentuk-bentuk emosi dan ekspresi kepada anak, misalnya marah, sedih, gembira, kesal, dan lucu.Metode ini dilaksanakan  karena obyek yang akan dipelajari menggunakan buku cerita. Penelitian ini bertempat di RA Ihyaul Islam Prasi Gading. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan metode bercerita yang dilakukan guru dalam meningkatkan perkembangan sosial emosional anak. Subjek penelitian adalah 2 orang guru dan 19 anak didik, sedangkan objek penelitiannya adalah  penerapan guru dalam meningkatkan perkembangan sosial emosional anak melalui metode bercerita.Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan sosial emosional anak belum dapat berkembang secara optimal. Adapun indikator perkembangannya yaitu mengekspresikan emosi yang sesuai dengan kondisi yang ada, mengenal tata krama dan sopan santun sesuai dengan nilai sosial budaya setempat, memahami peraturan dan disiplin. Poin indikatornya yaitu mengendalikan emosi dengan cara yang wajar, memberi dan membalas salam, mentaati aturan permainan]