Keutuhan Pasangan Suami Istri Penderita Sakit Kronis Di Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan
Abstract
Penyebab utama menurut data Peradilan Agama Mahkamah Agung tahun 2010 adalah faktor ekonomi dan perselingkuhan. Ketika istri atau suami yang sakit, sangat memungkinkan terjadinya perceraian. Karena apabila istri sakit memungkinkan suaminya selingkuh dan apabila suami yang sakit maka secara rasio perekonomian akan menurun. Di Pesantren Hidayatullah terdapat pasutri yang salah satunya menderita sakit kronis namun kehidupannya semakin erat. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat studi kasus yang diuraikan secara deskriptif tentang cara mempertahankan keutuhan pasutri yang salah satu pasangannya menderita sakit kronis di Ponpes Hidayatullah Balikpapan. Subyek dan objek penelitian yakni 4 pasutri. Teknik pengambilan data dengan wawancara dan observasi. Data diolah dengan teknik editing, klasifikasi, kemudian dianalisa dan disimpulkan. Hasil penelitian mengungkap bahwa pasutri tersebut mempertahankan rumahtangganya karena berlandaskan keimanan, syukur, bersabar, ridha, taat kepada pimpinan, menjaga komunikasi, menyamakan persepsi, saling terbuka, mengalah, memahami, dan menghargai dan didukung dengan kajian pustaka sebagai referensi untuk memperkuat data yang diperoleh dari lapangan. Salah satu cara mempertahankannya adalah dengan kesabaran. Salah satu dari maqasid al-syari’ah tersebut dalam kaitannya dengan pernikahan adalah memelihara agama. Dalam hal ini pasutri di Hidayatullah lebih mementingkan keutuhan rumah tangga demi menjaga agama. Walaupun di sisi lain pasangan tersebut dibolehkan bercerai apabila tidak terpenuhi hak dan kewajibannya.