PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif dengan pendekatan teknik survey. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu motivasi, dengan dimensi-dimensinya yaitu motif, harapan (expectancy), dan insentif (incentive). Adapun variabel terikat yaitu kinerja. Populasi dalam penelitian yaitu pegawai Sekretariat DPRD Kota Tasikmalaya. Dalam menentukan sampel penelitian, tidak dilakukan teknik sampling (sensus) dan seluruh sampel dijadikan sebagai responden penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan metode studi dokumentasi dan studi lapangan (field research) yang meliputiobservasi, wawancara dan angket.Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur (path analysis). Dari hasil pengujian hipotesis, diketahui bahwa secara simultan, motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja sebesar 50,05%. Secara parsial, dimensi motif berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja sebesar 31,75%. Dimensi harapan (expectancy), berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja sebesar 7,91%. Dan dimensi insentif (incentive) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja sebesar 10,38%. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai Sekretariat DPRD pada umumnya sudah baik, akan tetapi belum optimal. Hal ini bisa dilihat dari beberapa hal seperti pegawai senantiasa cermat dan meminimalkan kesalahan dalam bekerja, pegawai senantiasa memenuhi persyaratan atau standar kerja yang ditetapkan lembaga, dan pegawai senantiasa dapat menyelesaikan pekerjaan dengan rapi. Adapun yang perlu diperbaiki terkait dengan kinerja pegawai ini antara lain yaitu pasifnya pegawai untuk menentukan keputusan yang strategis manakala keputusan tersebut harus segera diambil, kurangnya inisiatif pegawai dalam menentukan prioritas kerja yang harus segera diselesaikan, dan masih adanya pegawai yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi dan menunda pekerjaan, sehingga penyelesaiaan pekerjaan menjadi terlambat. Saah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja pegawai tersebut adalah dengan cara lebih intensi lagi dalam hal pemberian pujian kepada pegawai yang dapat menyelesaikan pekerjaan dengan memuaskan, penghargaan kepada pegawai yang berprestasi bilamana mampu mencapai target yang telah ditetapkan, menempatkan pegawai sesuai dengan bakat dan minatnya, serta memberikan promosi jabatan bagi pegawai yang berprestasi.