Pengembangan Modul Kimia Berbasis Chemoedutainment (CET) Pada Materi Reaksi Redoks
Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan modul kimia SMA/MA berbasis Chemo-Edutainment (CET) pada materi reaksi redoks, analisis kualitas modul berdasarkan ahli materi, ahli media, dan reviewer, analisis respon peserta didik terhadap modul, dan uji efektivitas modul terhadap hasil belajar kognitif peserta didik berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development yang mengadaptasi model pengembangan 4-D (define, design, develop, dan disseminate) dibatasi pada tahap develop. Penilaian kualitas modul digunakan metode expert judgment. Instrumen yang digunakan yaitu lembar penilaian ahli. Data diperoleh dari skor penilaian kualitas. Teknik analisis data berdasarkan kategorisasi. Sedangkan instrumen respon peserta didik yang digunakan yaitu lembar respon peserta didik. Data diperoleh dari skor respon peserta didik. Teknik analisis data berdasarkan kategorisasi. Uji efektivitas modul dilakukan dengan metode tes kemampuan kognitif. Instrumen yang digunakan yaitu lembar soal tes kemampuan kognitif peserta didik. Data diperoleh dari skor kemampuan kognitif peserta didik. Teknik analisis data berupa data kuantitatif diubah menjadi data kualitatif dengan persentase ketuntasan tes hasil belajar kognitif berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hasil penelitian pengembangan ini adalah modul kimia SMA/MA berbasis ChemoEdutainment (CET) yang memadukan antara muatan pendidikan dan hiburan melalui permainan edukasi yang menarik pada materi reaksi redoks. Penilaian kualitas modul oleh ahli materi mendapatkan skor 77 dari skor maksimal 85, ahli media mendapatkan skor 84 dari skor maksimal 90, dan reviewer mendapatkan skor rata-rata 112,8 dari skor maksimal 125 dengan kategori kualitas Sangat Baik (SB). Respon peserta didik terhadap modul mendapatkan skor rata-rata 87,5 dari skor maksimal 100 dengan kategori respon Sangat Baik (SB). Efektivitas modul terhadap hasil belajar kognitif menunjukkan 80% peserta didik yang menggunakan modul lulus berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).