Studi Perbandingan Kuat Tarik Tidak Langsung terhadap Campuran Aspal Beton dengan menggunakan Limbah Marmer dan Abu Sekam Padi sebagai Filler
Abstract
Lapisan perkerasan jalan mengalami dua pembebanan yaitu beban tekan dan beban tarik. Pada kondisi dilapangan beban tarik lebih sering menyebabkan retak, diawali dengan adanya retakawal (crackinitation) pada bagian bawah lapisan perkerasan yang kemudian akan menjalar kepermukaan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya yaitu dengan menambahkan bahan alternative yang dapat menunjang kekuatan perkerasan. Beberapa bahan tambah yang dapat digunakan yaitu limbah marmer dan abu sekam padi sebagai bahan pengisi (filler). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadaraspal optimum untuk pencampuran limah marmer dan abu sekam padi sebagai filler serta untuk mengetahui pengaruh limbah marmer dana buse kampa di pada campuran terhadap kuat tarik tidak langsung. Pengujian awal dengan alat Marshall Test untuk mendapatkan kadar aspal optimum (KAO). Pengujian selanjutnya dengan menggunakan alat Indirect Tensile Strenght. KAO yang digunakan yaitu 5,95% dan kadar filler yaitu 0,0%, 0,5%, 1,0%, 1,5%, dan 2,0%. Dari hasil pengujian kuat tarik tidak langsung, campuran dengan menggunakan filler limbah marmer mampu menahan beban sebesar 11969,37 KPa. Sedangkan campuran yang menggunakan abu sekam padi mampu menahan beban sebesar 11294,47 KPa. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa campuran dengan menggunakan filler abu marmer lebih kuat menahan beban dibandingkan abu sekam padi. The pavement layer passes two loads: the compressive load and the tensile load. On surface conditions, itis discover ed by retrie ving the crack in itation at the bottom fthe layer which will then radiate to the surface. One of eff or that can be done to over come this is to add alternative material stoin crease the strength of it. Some of the ingredients added can beused are marble waste and rice husk ashas filler. This study aim stode termine the optimal asphalt content formixing marble andri cehuskash waste asa filler and also to know the marble and gray waste on in direct tensil emixture. Initial test with Marshall Test tool to obtain optimum bitumen content (KAO). Then exttestis by using the Indirect Tensile Strenght tool. KAO is 5.95% and filler content is 0.0%, 0.5%, 1.0%, 1.5%, and 2.0%. In directtax collection, using afiller of marble wast ecapable of with standing loads of 11969.37 KPa.While the mixture using rice huskas hable to with stand the load of 11294.47 KPa. Base on the results it can be concluded that the mixtureusing as hmarble filler is stronger to with stand the load than using rice husk ash.