Analisis Kebutuhan Air Irigasi Pada Jaringan Sekunder Di Kota Palopo

Abstract

Tujuan khusus penelitian ini untuk menganalisis banyaknya debit air dan efesiensi kebutuhan air pada jaringan irigasi sekunder di Kelurahan Mawa Kecamatan Sendana Kota Palopo. Urgensi penelitian ini, untuk mengetahui efisiensi irigasi dalam melakukan pengukuran dan pengaturan yang tepat sasaran, volume irigasi untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan tanaman. Metode yang digunakan dalam pengukuran debit adalah metode pelampung (apung) dengan Cara mengambil beberapa titik koordinat geografis irigasi untuk pengambilan data, sehingga memberikan data yang akurat dalam pengembangan irigasi di Kelurahan Mawa Kecamatan Sendana kedepan.Hasil penelitian; (1). Jumlah air yang masuk di saluran sekunder hulu sebesar 0.3580 m3/det., dan tiba di titik akhir penelitian sangat kurang yaitu sebesar 0.0985m3/det, dan jika dihitung secara keseluruhan dapat diketahui total jumlah debit airyang masuk pada jaringan irigasi sekunder Mawa yaitu 2,29170436 m3/det. atau setara dengan 2.291.704,36 liter/ha. (2). Efesiensi penggunaan air irigasi jaringan sekunder Mawa sebesar 36%, dan kehilangan air disepanjang saluransebesar 64 %, hal ini menandakan bahwa saluran sekunder Mawa masih belum mencapai standar efesiensi yang diharuskan oleh direktorat jendral pengairan, departemen pekerjaan umum yang dipersyaratkan dalam standar perencanaan irigasi KP-01.The specific purpose of this research is to analyze the amount of water discharge and the efficiency of water needs in secondary irrigation networks in Mawa Village, Sendana District, Palopo City. The urgency of this research is to determine the efficiency of irrigation in measuring and setting the right target of irrigation volume to meet the needs of plant growth. The method used in measuring discharge is the buoy method by taking several geographic coordinates of irrigation as data collection, so as to provide accurate data in the development of irrigation in Mawa Village, Sendana District in the future. The results: (1) The amount of water that enters the upstream secondary channel is 0.3580 m3/s and arrives at the endpoint of the study with a very low amount of water, namely 0.0985 m3/s, and if it is calculated as a whole it can be seen the total amount of water discharge. which is included in the Mawa secondary irrigation network, namely 2.29170436 m3/s or equivalent to 2,291,704.36 liters/ha. (2) The efficiency of the use of Mawa's secondary network irrigation water is 36%, and the water loss along the canal is 64%, this indicates that the Mawa secondary channel still has not reached the efficiency standard required by the Directorate General of Irrigation, under the Ministry of Public Works which is required in irrigation planning standards KP-01