KETAHANAN MATERIAL BAJA SELIMUT FIBERGLASS PADA KONSTRUKSI BANGUNAN PANTAI

Abstract

Besi yang mengalami korosi membentuk karat Fe2O3 x H2O. Korosi atau proses pengaratan merupakan proses elektron kimia. Pada proses pengaratan, besi (Fe) bertindak sebagai pereduksi dan oksigen (O2) yang terlarut dalam air bertindak sebagai pengoksidasi. Persamaan reaksi pembentukan karat sebagai berikut; Anode: Fe(s) → Fe2+(aq) ) 2e dan Katode: O2(g) + 4H+(aq) + 4e- → 2H2O(l). Karat yang terbentuk pada logam akan mempercepat proses pengaratan berikutnya. Fiberglass disamping sifatnya yang ringan, kuat dan memadat setelah diproses kimiawi dengan bahan dasar resin dan katalis, sifatnya yang mengikat dapat mengikat bahan lain dengan kuat. Pada pengujian regangan terjadi perubahan yang signifikan hal ini dipengaruhi, adanya material baru yang masuk kedalam bahan uji sehingga regangan material tersebut regangannya berubah dari waktu kewaktu. Pada pengujian Modulus Elastis terjadi perubahan yang signifikan (bertambah besar niali rata – ratanya) berarti bahan uji semakin sulit untuk direntangkan dalam artian membutuhkan gaya yang lebih besar. Hal ini di pengaruhi karena fiberglass mengikat material dengan kuat sehingga material bertambah sulit untuk direntangkan. Dari hasil uji diatas dapat dilihat dalam perendaman selama satu bulan uji tarik uji tarik meningkat dan masuk pada bulan kedua dan ketiga pengujian kuat tarik menurun, diakibatkan terjadinya korosi pada material.