Tinjauan Sedimentasi Terhadap Pola Aliran Sungai Ammasangan Kota Palopo

Abstract

Sungai amassangan terletak di Kecamatan Wara kelurahan amassangan kota palopo yang merupakan sungai dengan panjang kurang lebih 3,2 km setiap tahunnya selalu mengalami hujan deras menyebabkan terjadinya erosi di hulu sungai amassangan, hal ini diperparah adanya penebangan hutan secara liar serta pengalihan fungsi hutan di sekitar hulu sungai menjadi perkebunan menyebabkan terkikisnya lapisan tanah di hulu sungai dan mengakibatkan berkurangnya kapasitas tanah untuk menahan air sehingga terjadilah banjir yang membawa banyak material dari hulu sungai kemudian mengendap di dasar saluran sungai amassangan (sedimentasi). Sedimentasi yang terjadi di sungai amassangan ini semakin memperparah banjir yang terjadi di sungai amassangan setiap tahunnya, disebabkan air yang melewati saluran sungai amassangan telah melebihi kapasitas sungai. Akibatnya air meluap kerumah warga sekitar sungai. Penelitian dilakukan dimulai dari arah hulu ke arah hilir sepanjang 4,2 km. Kemudian di ambil sampel sedimen dari 1250 meter yang dibagi menjadi 4 titik pengamatan. Menganalisis besarnya muatan angkutan sedimen sungai amassangan menggunakan Metode Engelund dan Hansen dengan menggunakan debit maksimum sungai. sampel sedimen dilakukan di tiap titik pengamatan. Jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 4 sampel untuk sampel sedimen dan 3 sampel untuk sampel air, kemudian diolah di laboratorium untuk memperoleh data berat jenis sedimen dan data berat jenis air sungai amassangan. Peritungan transpor sedimen dalam penelitian ini menggunakan Metode Engelund dan Hansen, debit yang diigunakan didapatkan dari data pos hujan Latuppa tahun 2014. Persamaan Engelund and Hansen didasarkan pada pendekatan tegangan geser.  Dari hasil analisis perhitungan muatan sedimen menggunakan Persamaan Engelund dan Hansen, diperoleh hasil muatan angkutan sedimen sungai amassangan adalah 0,05585 ton/hari. Dampak sedimentasi terhadap aliran sungai amassangan mengakibatkan Penumpukan sedimen di pinggir saluran maupun di dasar saluran sungai, Penyempitan saluran sungai, Pendangkalan saluran sungai, Kualitas air sungai amassangan menjadi buruk serta meningkatkan potensi terjadinya banjir di sungai amassangan