Profil Kemampuan Kognitif dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Materi Usaha dan Energi
Abstract
Abstract This study aims to determine the profile of cognitive ability. The research method used descriptive quantitative. The research subjects are 50 eleventh graders from two high schools in Bandung. The research instrument used multiple choice questions with five options to measure cognitive ability and essay questions for 4 of 5 critical thinking skill’s indicators by Ennis's. This study use descriptive analysis techniques based on the percentage of cognitive abilities and critical thinking skill. The results showed on cognitive ability, 62,00% of students are able in C1 cognitive domain; 31,30% are able in cognitive domain C2; 21,30% are able in C3 cognitive domain; 25,00% are able in C4 cognitive domain; And on critical thinking skill, that is; 28,00% of students are able to identifying stated reasons; 10,67% are able to agreement among sources; 11,33% are able to interring explanatory conclussions and hypotheses; And 6,00% are able to select criteria to judge possible solutions. The implication is, student’s cognitive ability and critical thinking skill are still low so there must be an effort to improve them through learning innovations. Keywords: cognitive ability, critical thinking skill, work and energy Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kritis siswa SMA pada materi usaha dan energi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian sebanyak 50 siswa kelas XI dari dua Sekolah Menengah Atas di Kota Bandung. Instrumen penelitian menggunakan soal pilihan ganda dengan lima option untuk mengukur kemampuan kognitif dan soal uraian untuk mengukur 4 dari 5 indikator keterampilan berpikir kritis yang dikemukakan oleh Ennis. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif berdasarkan persentase kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kritis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kemampuan kogitif, 62,00% siswa mampu dalam ranah kognitif C1; 31,30% siswa mampu dalam ranah kognitif C2; 21,30% siswa mampu dalam ranah kognitif C3; 25,00% siswa mampu dalam ranah kognitif C4; dan pada keterampilan berpikir kritis siswa yaitu, 28,00% siswa mampu dalam indikator mengidentifikasi alasan yang dinyatakan; 10,67% siswa mampu dalam indikator persetujuan di antara sumber; 11,33% siswa mampu dalam indikator menyimpulkan penjelasan, kesimpulan, dan hipotesis; serta 6,00% siswa mampu dalam indikator memilih kriteria untuk mempertimbangkan solusi yang mungkin. Implikasinya, kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kritis siswa masih tergolong rendah, sehingga harus ada upaya untuk meningkatkannya melalui inovasi-inovasi pembelajaran. Kata kunci: kemampuan kognitif, keterampilan berpikir kritis, usaha dan energi