Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada Pembelajaran Gerak Lurus
Abstract
Abstract This study aims to determine the effect of the application models of learning are teachers doing the problem solving ability of students. The study was conducted in one of the class X State Senior High School in Sukabumi District, West Java Province. The method used is descriptive method. Samples were taken by using purposive sampling so have two classes totaling 35 students to look at their problem-solving abilities after following study conducted by the teacher of physics on the motion of matter straight. Data collection instruments used in this study was a questionnaire responses of students to the learning process of physics that teachers, test students' problem solving skills, and interview guides. Based on the analysis conclusion, the problem solving ability of students is highest in the indicator describing the problem with the percentage of 67.14% while the lowest is in the indicators to evaluate the solution with a percentage of 20%. The average percentage of mastery of problem-solving ability is 52.57% so it concluded with the usual lesson the teacher is less to train higher level thinking skills, especially problem-solving abilities. Based on questionnaire responses and interviews can be concluded that the teacher had been teaching tend to use the same way in every meeting, the teacher explains the material then gives examples of questions and exercises so it is still quite teacher centered. Keywords : Problem solving ability, student responses Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran yang biasa dilakukan guru di kelas terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. Penelitian dilakukan di kelas X salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri di Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling sehingga dipilih dua kelas yang berjumlah 35 siswa untuk di lihat kemampuan pemecahan masalahnya setelah mengikuti pembelajaran Fisika yang dilakukan oleh guru pada materi gerak lurus. Instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah tes kemampuan pemecahan masalah siswa, angket tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran fisika yang dilakukan guru, dan pedoman wawancara. Berdasarkan hasil analisis data penelitian diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa yang paling tinggi adalah pada indikator mendeskripsikan masalah dengan persentase 67,14% sedangkan yang paling rendah adalah pada indikator mengevaluasi solusi dengan presentase 20%. Rata-rata persentase penguasaan kemampuan pemecahan masalah adalah 52.57% sehingga disimpulkan pembelajaran yang biasa dilakukan guru kurang melatihkan keterampilan berpikir tingkat tinggi terutama kemampuan pemecahan masalah. Berdasarkan angket tanggapan dan wawancara diperoleh kesimpulan bahwa guru selama ini mengajar cenderung menggunakan cara yang sama disetiap pertemuan yaitu guru menjelaskan materi kemudian memberikan contoh soal dan latihan soal sehingga masih tergolong teacher centered. Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah, Tanggapan Siswa.