“MULTIKULTURALISME” DI INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI MANADO
Abstract
Tujuan dari Tulisan ini adalah bagaimana melihat multikulturalisme dalam lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan secara khusus di kampus Institut Agama Kristen Negeri Manado. Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado merupakan kampus keagamaan yang civitasnya beragama Kristen dengan berbagai denominasi dan Latar belakang suku yang berbeda-beda yaitu diantaranya suku Sangihe, Talaud dan Minahasa . Dari kepelbagaian suku, budaya dan denominasi inikehidupan masyarakat begitu kompleks, sehingga hadirnya paham multicultural merupakan sebuah pelengkap dan pengingat sebuah perbedaan. Meskipun kenyataan yang terjadi masih banyak masalah dimasyarakat yang timbul dari pergesekan atas perbedaan paham sampai identitas. Penelitian terhadap “Multikulturalisme” ini sudah banyak diantaranya: kajian multikulturalisme dalam bingkai kebhinekaan Pancasila (Shofa, 2016) ada juga yang mengkaji dari kajian Filosofinya (Irhandayaningsih 2012), selanjutnya kajian tentang Bagaimana relevansi kerasulan politik kaum awam di tengah multikulturalisme di Indonesia (Dewantara, 2017). Semua penelitian ini berbicara tentang Multikulturalisme dari sisi perbedaan suku,ras dan golongan. Dalam tulisan ini akan meneliti multikulturalisme dalam lingkungan perguruan tinggi keagamaan dengan memiliki identitas agama yang sama yaitu Kristen. Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan mengumpul data, observasi, dan wawancara. Penelitian ini dilaksanakan pada salah satu perguruan tinggi keagamaan yaitu di Institut Agama Kristen Negeri Manado, karena semua yang ada didalamnya beragama Kristen. Sebuah harapan untuk dilaksanakan dialog bersama antara akademisi di perguruan tinggi keagamaan dengan mereka yang berbeda agama, sehingga para akademisi lebih memahami multikutural dan dapat mengambil bagian dalam menekan terjadinya konflik atas perbedaan agama.