EKSKLUSIVISME BERAGAMA JARINGAN SEKOLAH ISLAM TERPADU (JSIT) YOGYAKARTA
Abstract
Belakangan ini, terutama di kota-kota besar, Sekolah Islam Terpadu (SIT) direspons masyarakat Muslim secara positif. Buktinya, banyak kalangan Muslim yang mendirikan SIT dan menyekolahkan anak-anaknya ke lembaga pendidikan tersebut. Bahkan, untuk menjalin komunikasi antar SIT dibentuklah Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT). Keberadaan SIT di bawah JSIT acapkali dicurigai menanamkan nilai-nilai eksklusivisme dan radikalisme Islam. Untuk itu, menarik melakukan penelitian tentang eksklusivisme beragama di JSIT Yogyakarta.Eksklusivisme beragama dalam JSIT juga dapat diteropong melalui empat karakteristik tersebut, yaitu: Pertama, menerapkan pendekatan literal dalam memahami teks-teks Islam (tekstualis). Kedua, pandangan keselamatan hanya dapat dicapai melalui agama Islam disertai dengan penolakan terhadap agama lain dan pengikutnya (truth-claim). Ketiga, menekankan gagasan bahwa tidak ada pemisahan antara Islam dan negara (anti-sekularisasi). Keempat, para penganut paham ini percaya adanya konspirasi antara pemerintah Indonesia dengan umat Kristen (dan atau Yahudi atau kafir secara umum) untuk memperlemah kekuatan politik Islam (percaya adanya konspirasi thaghut).