Menalar Sabda Nabi dalam Diskursus Pemikiran Islam
Abstract
Riset ini adalah studi sebuah tawaran dalam mendinamisasika studi Islam khususunya studi hadis dalam pendekatan ilmu sosial humaniora yang disebut dengan hermeneutika. Riset ini akan mencoba mempermasalahkan sampai dimana janji hermeneutika sebagai mitra keraj dalam studi Islam khusunya dalam studi hadis. Di mana perjumapaan hermeneutika dengan studi hadis. Adakah hermeneutika memberi konstribusi terhadap dinamisasi perkembangan studi hadis. Metode yang digunakan adalah mertode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan yang relevan dalam riset ini antara lain: Pendekatan post modern, dan pendekatan ilmu hadis Cara mengumpulan data melalui kepustakaan (Library Research), dan diskusi. Data-data yang didapatkan akan dikumpulkan, dideskripsikan, disistematisir, Sementara untuk analisis data, dengan menggunakan analisis diskriptif kualitatif yang bersifat analitis dengan menggunakan beberapa metode analisa yang bersifat deduktif,dan induktif. Pendekatan hermeneneutika dalam memahami hadis, membawa arah baru dalam memahami diskursus keagamaan khusunya hadis. Implikasi dari penerapan hermeneutika dalam memahami disskursus keagamaan, dirasa memberi kontribusi dalam mendinamisasilakn studi hadis walaupun pada sisi lain juga memberi dampak yang cukup riskan khususnya bagi yang tidak senang semangat pembaharuan dalam memahami wacana keagamaan. Hadis-hadis misigonis misalnya, yakni hadis-hadis yang” melegitimasi” superioritas laki-laki atas perempuan, yang dipahami secara tekstual oleh berbagi kalangan. Lewat pendekatan hermeneutika dalam memahami teks-teks hadis, mendekonstruksi pemahaman tekstual tersebut dengan menempatkan posisi laki-laki dan perempuan adalah sama dalam wilayah publik. Tanpa menapikan juga ilmu penelitan hadis dengan memahaminya secara kritis dengan menggunakan pendekatan sejarah.