EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI ASPEK AKSI - REFLEKSI PADA TEORI RAGAM MENGAJAR SARA LITLE

Abstract

Konsep Pendidikan Agama Kristen tidak pernah lepas dari sejarah umat Tuhan yang tertulis dan tersirat dalam Alkitab.Sehingga ketika berbicara tentang Pendidikan Agama Kristen maka harus melihat dari sejarah perkembangan yang ada di dalam Alkitab. Dalam Perjanjian Lama pendidikan memiliki arti yang sama dengan pembinaan, dengan menggunakan kata ‘membimbing’ yang diambil dari kata Ibrani yaitu nahak atau to lead. Oleh karena itu tugas mengajar dalam tradisi Yahudi adalah hal yang wajib, dan orang yang melakukan pengajaran biasa disebut Rabbi serta dengan latar belakang pembimbingan yang dilakukan oleh keluarga. Contohnya dalam tradisi Yahudi seperti yang ada dalam Kitab Ulangan 6:7 “Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada  anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring, dan engkau bangun”. Namun dalam perkembangannya di dunia Pendidikan Agama Kristen, pemahaman terhadap pernyataan dan penerapan iman Kristen tidak hanya mampu disampaikan dalam tradisi lisan, tetapi dengan proses belajar mengajar yang turut berkembang seiring zaman. Selain hal tersebut berbagai situasi dan tuntutan yang ada dalam kehidupan manusia di berbagai aspek, menuntut para pengajar agar mampu menjadi penolong dan memfasilitasi setiap naradidik, agar mereka dapat terlibat dalam kehidupan bermasyarakat dan untuk mengembangkan strategi-strategi yang tepat sebagai respon atas perubahan sosial. Mengajar dapat dilakukan sebagai sebuah upaya pelayanan yang bersifat timbal balik atau responsive. Dalam arti mengajar dapat memberi kebebasan kepada naradidik untuk memahami sebuah konsep, dengan kemampuan yang dimilikinya, serta merespon sesuai dengan apa yang mereka telah pahami dalam proses belajar.