BERTEOLOGI KONTEKSTUAL DALAM MEMAKNAI MANDUR’RU TON’NA BAGI MASYARAKAT LIRUNG MATANE DI KEPULAUAN TALAUD
Abstract
Kebudayaan dan adat istiadat dapat diterima, tetapi iman harus selalu menjadi warna atau napas kebudayaan. Jadi tidak ada kebudayaan Kristen, yang ada ialah budaya setempat yang bernafaskan atau diwarnai iman Kristen. Berteologi kontekstual dalam memaknai “Mandur’ru Ton’na” dilihat dalam pemahaman: Teo-logi: What Kind of God: Gambar Allah macam apa yang dapat menjawab tantangan-tantangan berteologi yang dihadapi manusia. Eklesiologi: What Kind of Ecclesiology: Gambaran persekutuan atau komunitas seperti apa yang ada dalam konteks masyarakat. Misiologi: What Kind of Missiology: Gambaran kesaksian macam apa yang dapat dilakukan. Tujuan untuk mengetahui sejauh mana peran masyarakat Lirung Matane Kecamatan Lirung Kepulauan Talaud dalam memaknai upacara adat Mandur’ru ton’na dalam kehidupan beragama dengan menggunakan Metode penelitian Kualitatif melalui teknik analisis data.