TRADISI IBRAHIM SEBAGAI PINTU MASUK DIALOG ISLAM DAN KRISTEN DI KELURAHAN RANOTANA WERU

Abstract

Realitas kemajemukan bangsa Indonesia terlihat pada suku, budaya, bahasa, agama, dan lain-lain. Dalam realitas tersebut kehidupan yang toleran dan rukun nampak terlihat. Akan tetapi pada wiliyah tertentu dan pada saat tertentu berlangsung benturan bahkan konflik sebangsa yang bermotif atau memperalat agama. Dari pertemuan antara dua agama monotheis terbesar di Indonesia, yakni Islam dan Kristen, acap kali terlibat dalam benturan bahkan konflik, dikarenakan sikap “eksklufisme”, yang beranggapan bahwa agama atau kepercayaannyalah yang paling benar. Sedangkan di luar agamanya adalah sesat, kafir, atau musyirk. Padahal kedua agama tersebut sama-sama mengembangkan tradisi keagamaan antara lain melalui figur Ibrahim / Abraham sebagai teladan iman yang benar di hadapan Allah. Namun perbedaan pemahaman tentang “iman yang benar” telah dan sedang menjadi motif yang membuat kedua pemeluk agama itu saling bertentangan. Fenomena ini juga terlihat di Kelurahan Ranotana Weru. Padahal diharapkan dari sikap iman Ibrahim / Abraham dapat membuka dialog Islam dan Kristen. Yang tidak terbatas pada dialog formal tapi pada sebuah dialog kehidupan atau dialog kerja. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah, menjadikan tradisi Ibrahim sebagai pintu masuk bagi dilaog Islam dan Kristen di Kelurahan Ranotana Weru. Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, dengan melakukan observasi langsung, wawancara dengan informan, studi kepustakaan, dan dokumen-dokumen tertulis yang relevan.