MERAJUT TRADISI DI TENGAH TRANSISI: PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM BUDAYA MAPALUS SUKU MINAHASA
Abstract
Merajut tradisi dimaknai sebagai tindakan untuk mengembalikan pemahaman masyarakat tentang makna keutamaan sebagai manusia berdasarkan perspektif kearifan lokal atau nilai-nilai kebudayaan yang kian hari kian terkikis oleh globalisasi dan strukturalisme. Masa ini disebut sebagai transisi karena keberdaan manusia yang tidak dapat lepas dari perubahan yang didorong oleh semangat zaman atau ilmu pengetahuan dan teknologi. Penulis memahami bahwa hambatan dan kesulitan dalam menerjermahkan konsep ekologis dalam pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan disebabkan oleh degradasi budaya. Oleh karena itu kapabilitas pendidikan lingkungan hidup dapat tercermin dari sejauh mana kearifan lokal bersama nilai-nilai yang terkandung didalamnya terimplementasi disetiap aspek kehidupan. Metode Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan bentuk deskritif dan dimaksudkan untuk mengidentifikasi peran kearifan lokal atau budaya dalam kerangka pembelajaran lingkungan hidup. Sehingga dapat di deskripsikan bahwa Pendidikan lingkungan hidup berbasis kearifan lokal memiliki pranata nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan lokal yakni budaya mapalus suku Minahasa dan keterkaitan erat dengan mentalitas atau kesadaran masyarakat dalam memahami lingkungan hidup dan bahkan lebih jauh dari itu, kearifan lokal juga dapat menjadi barometer dalam memahami konsep lingkungan hidup di setiap tatanan masyarakat khususnya Minahasa.