Kontribusi Identitas Budaya Jawa yang Dimediasi oleh Cognitive Reappraisal dalam Membentuk Resiliensi Keluarga pada Keluarga Suku Jawa
Abstract
Penelitian ini mencoba menggali faktor protektif resiliensi keluarga dari hal yang paling dekat dengan kehidupan individu, yaitu budaya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah identitas budaya Jawa berkontribusi pada internalisasi cognitive reappraisal dalam membentuk resiliensi keluarga pada keluarga suku Jawa. Responden penelitian terdiri dari 317 orang tua, bersuku Jawa, laki-laki (35%) dan perempuan (65%), berusia 25-63 tahun (M= 44, SD=7.1) yang diperoleh melalui tehnik convenience sampling. Pengambilan data dilakukan dengan metode survey menggunakan tiga alat ukur, yaitu Walsh Family Resilience Questionare (α= 0.917), Dimensi cognitive reappraisal dari Emotion regulation Questionnaire (α= 0.793), dan Alat Ukur Identitas Budaya Jawa (α=0.818). Analisis regresi dan uji mediasi dilakukan dengan bantuan PROCESS di SPSS. Hasil penelitian melaporkan bahwa identitas budaya Jawa berkontribusi membentuk cognitive reappraisal (R2= 0.050; β= 0.229; p<0.001). Cognitive reapraissal juga dilaporkan berkontribusi membentuk resiliensi keluarga (R2= 0.076; β=0.281; p<0.001), namun perannya sebagai mediator tidak terkonfirmasi karena efek kontribusinya tidak cukup besar dibandingkan jika identitas budaya Jawa berkontribusi langsung pada resiliensi keluarga (coeff jalur a*b= 0.0569; p<0.001; coeff jalur c’= 0.9369; p<0.001).