Parenting Stress Sebagai Prediktor dalam Pembentukan Resiliensi Keluarga yang Dimoderasi oleh Identitas Budaya Jawa
Abstract
Abstrak Resiliensi keluarga sangat dibutuhkan agar keluarga sebagai sistem terkecil dalam masyarakat mampu mengatasi tantangan dalam kehidupannya. Dalam membentuk resiliensi di dalam keluarga melibatkan berbagai faktor. Penelitian ini ingin menguji parenting stress sebagai faktor risiko yang memengaruhi resiliensi keluarga dan identitas budaya Jawa sebagai faktor protektif yang dapat memengaruhi resiliensi keluarga. Selain itu, pada penelitian ini juga ingin menguji kontribusi identitas budaya Jawa terhadap resiliensi keluarga serta menguji parenting stress terhadap resiliensi keluarga yang dimoderasi identitas budaya Jawa. Partisipan pada penelitian ini adalah orang tua suku Jawa yang memiliki anak usia 2-18 tahun dan berjumlah 129 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan skala Likert. Hasil pada penelitian ini adalah parenting stress memiliki hubungan negatif terhadap resiliensi keluarga (t (127) = -7.593, p<0.05), sedangkan identitas budaya memiliki hubungan yang positif terhadap resiliensi keluarga (t(127) = 9.415, p < 0.05). Sementara, hasil penelitian menunjukkan tidak ada interaksi antara parenting stress dengan identitas budaya Jawa terhadap pembentukan resiliensi keluarga (b = 0.0250, t (127) = 1.4206, p>0.05). Hal ini menunjukkan bahwa orang tua suku Jawa tidak cukup hanya mengandalkan identitas budaya saja untuk dapat menghadapi stres dalam pengasuhan, akan tetapi membutuhkan faktor lain untuk mendukung implemetasi identitas budaya tersebut di kehidupan sehari-hari sehingga dapat menjadi pendorong terbentuknya keluarga yang resilien.