BENTUK BARU GAYA EKLETIK DALAM TREND DESAIN PRODUK FURNITURE MASA KINI: BENTUK KREATIVITAS DAN EFEK DROMOLOGI DALAM DESAIN DI ERA TEKNOLOGI INFORMASI

Abstract

Abstrak Beberapa tahun belakangan muncul banyak desain-desain barat yang memunculkan ciri ke pencampuran gaya dari berbagai masa dan juga ciri gaya desain tradisional suatu suku atau daerah tertentu dari negara non-barat. Desain tersebut lebih tepat sebenarnya jika digambarkan sebagai bentuk gaya eklektik dalam nuansa yang lebih modern. Desain semacam ini mengingatkan kita pada gaya eklektik yang ciri utamanya adalah peminjaman suatu gaya atau ciri aliran seni tertentu untuk kemudian digabungkan dengan gaya atau ciri aliran seni yang lainnya. Pada masa lalu segala bentuk produk yang secara semena-mena mencampurkan ciri-ciri tersebut sering disebut kitsch atau murahan. Dalam kaitannya dengan trend desain produk terutama furniture, penulis mencoba melihat bagaimana trend desain produk yang bermuatan gaya eklektik tersebut dapat muncul dan bagaimana trend ini dapat diterima. Dalam tulisan ini kajian akan difokuskan pada beberapa desain produk industri furniture yang dianggap sedang menjadi trend di pasar internasional. Penulis akan mencoba mengkaitkan trend tersebut dengan efek yang timbul melalui adanya teknologi informasi, khususnya mengenai kreativitas dan dromologi. Penulis akan memaparkan bagaimana teknologi informasi menyebabkan “keanehan” atau “ketidak-biasaan” yang muncul dalam desain gaya eklektik cross cultural dan pencampuran gaya tersebut dapat diterima dengan mudah dalam pasar luas. Dari serangkaian kajian tersebut didapatkan kesimpulan bahwa Makna kreativitas dimasa kini memang telah bergeser dari menciptakan sesuatu yang “baru” kepada menciptakan sesuatu yang “beda”. Eklektisisme pada trend desain produk furniture masa kini telah berubah menjadi bentuk eklektisisme dimana usaha untuk mencapai harmoni melalui penggabungan beberapa gaya tidak lagi dipentingkan; sehingga tampilan aneh dan bertabrakan merupakan aspek visual yang sengaja dijadikan tujuan utama. Teknologi informasilah yang merupakan kunci kesiapan masyarakat menerima desain-desain furniture dengan tapilan “berbeda” yang cenderung “aneh” tersebut. Abstract Recent trend shows that a lot of furniture designs emerged as a mixture of multiple visual traits from many design style periode or even from another country or region else than the western culture. Such style known as the Ecclectisism which signifant visuals traits includes a mixture of more than single design style in a single product. But compared to the visual traits that was shown by the time the term Ecclectisism first emerged, the style is more suitable to be described as a more modern version of Ecclectisism. Ecclectisism actually a term used to show critics, dislike, and derision to an artwork that cannot perform its own originality on its visual aspects. In the writtings, it is going to be analyze what triggers the new Ecclectisme to appear on recent furniture products, and how can this style be accepted widely by consumer. The writting is going to analyze how the information technology affect the trends, especially in terms of creativity and dromology. The analysis is going to show how information technology cause the “weirdness” or “unusualness” can be easily accepted by wide furniture markets. The analysis comes to conclusions that creativity has a different purposes from becoming authentic in the past, into becoming different in recent years. Ecclectisisme on furniture product trends has shifted from the efforts to make several style appears harmonically to a deliberately designed “weirdness”. Information Technology had became the key to the people forwarness to accept such “weirness” in the new Ecclectisism.