KAJIAN SEMIOTIKA DESAIN PRODUK “HUG SALT AND PEPPER SHAKER”, KARYA DESAINER ALBERTO MANTILLA

Abstract

Abstrak Koentjaraningrat (2002) melihat bahwa kebudayaan memiliki wujud sebagai 1) ide atau gagasan, 2) sebagai aktivitas atau tindakan, dan 3) sebagai benda hasil karya manusia. Hal tersebut berarti suatu artefak sebagai wujud benda dari kebudayaan dapat mencerminkan berbagai aspek tak benda yang berada disekitar lingkungan penciptaan artefak tersebut. Desain Produk “Hug Salt and Pepper Shaker” karya desainer Alberto Mantilla menarik untuk dikaji karena menampilkan ciri-ciri visual simbol-simbol ideologi Timur padahal kebangsaan desainer dan lokus penciptaannya berada di dunia Barat. Dalam tulisan ini akan dikaji makna produk tersebut melalui intrepertasi semiotis menggunakan kombinasi metode dan teori yang dikembangkan oleh Roland Barthes, Mongin-Ferdinand de Saussure dan Charles Sanders Peirce. Tahapan analisa akan dimulai dengan melakukan klasifikasi tanda berikut intrepretasi maknanya, yang selanjutnya akan digali pula makna dalam relasi antar tandanya. Melalui serangkaian kajian terebut dapat disimpulkan bahwa produk itu secara visual memiliki makna konotatif mengenai persahabatan, keharmonisan hubungan antar individu, kesetaraan dan penerimaan satu sama lain; dan ada mitos yang dipercayai oleh sang desainer bahwa ideologi Taoisme (Yin & Yang) adalah ideologi yang tepat untuk mewujudkan hal tersebut. Kata kunci : Semiotika, Salt & Pepper, Yin & Yang, Taoisme   Abstract Koentjaraningrat (2002) suggested that cultures can be seen as 1) ideas, 2) activities, and 3) artefacts. It is can be concluded that artefacts as  tangible aspects of cultures can be used to predict a lot of intangible aspects of cultures that surrounds a community on which the cultures grow. The “Hug Salt and Pepper Shaker” designed Alberto Mantilla is quite interesting to be analyzed. The product shows visual traits of ancient Eastern Ideology symbol, while the desainer grew in the western culture. The paper are going to do series of analysis using a combination of semiotic method and theory that is propossed by Roland Barthes, Mongin-Ferdinand de Saussure dan Charles Sanders Peirce. Started with  doing several sign classification and its meaning, followed by analysis on the meaning of the relations that is formed between the signs. Through the analysis can be concluded that visual traits on the product has conotative meaning of friendship, harmony, equality and acceptance. On the second level of meanings it can be seen that the designer believed on mith, that Taoism is the most suitable ideology to make those condition comes true.  Keywords : Semiotic, Salt & Pepper, Yin & Yang, Taoism