Tranformasi Dakwah Nahdhatul Ulama dan Muhammadiyah: Dari Subordinasi Menuju Emansipasi
Abstract
Tranformasi merupakan terjadinya perubahan dari sebuah bentuk ke bentuk yang lain, baik dilakukan oleh indvidu maupun kelompok tertentu. Terjadinya tranformasi biasanya disebabkan oleh suatu kebutuhan yang mengharuskan tranformasi tersebut harus dilakukan. Dalam kaitannya dengan tranformasi dakwah Nahdhatul Ulama dan Muhammadiyah, sejauh ini terdapat dinamika keputusan dakwah keduanya yang berhubungan dengan fatwa-fatwanya. Menggunakan pendekatan studi pustaka yang fokus pada hasil kajian fatwa yang dihasilkan oleh kedua organisasi, penelitian ini menemukan bahwa dari hasil perkembangan dakwah keduanya, terdapat proses transformasi fatwa, terutama pada masalah fatwa-fatwa hukum yang berkaitan dengan sikap kedua organisasi terhadap perempuan. Kedua organisasi massa ini mengalami tranformasi fatwa dari sikapnya yang cenderung subordinatif berkembang menuju keputusan-keputusan hukumnya yang bersifat emansipatif, yang mendukung peran dan hak-hak perempuan di ranah publik.[Transformation is a change from one form to another by both individuals and certain groups. The transformation is usually caused by a need that requires the transformation to be done. In relation to the dakwah transformation of Nahdhatul Ulama and Muhammadiyah, so far there are dynamics of organization decision related to their fatwas. Using a literary study approach that focuses on the results of fatwas produced by the two organizations, this study found that from the results of the development of dakwah of both organization, there was a process of transformation of fatwas, especially on the issue of legal fatwas related to the attitudes of the two organizations towards women. Both mass organizations undergo a fatwa transformation from subordinating attitude into emancipatory decisions which support the role and rights of women in the public sphere.]