REKONSTRUKSI PEMIKIRAN GENDER DAN ISLAM DALAM SASTRA: Analisis Kritik Sastra Feminis Terhadap Novel Zaynah Karya Nawal As-Sa’dawi

Abstract

The material object of this research is a modern Egyptian novel entitled “Zaynah” written by Nawal as-Sa’dawi. The formal object is feminism literary criticism focused on reconstruction of gender and islamic thought in literature. This novel describes the opression of women by religious legitimation and the efforts of the heroines to release them selves from it and also their obsession for getting the ideality of islamic feminism on future . This research aims to describes the opression of women by patriarchal system and its ambivalency, and to describes the deconstruction  on it and gets the description of the ideality of future islamic feminism. The result of this analysis reveals : (1) the opression religiously of the heroines based on the theologic assumtion that the woman had created from the man, so she is the second creation; (2) there are so many ambivalency on that opression. The religion is the resourches of ethics and also the opression, the heroes  have opressed the heroines by love and hate in the same time, they are very obedient to God; (3) the heroines deconstruct that patriarchal system by showing that the woman stronger than man, the woman can become the subject not object; (4) the ideality of islamic feminisme on future is described as islamic sosialism. This idea have get from Zaynah figure that characterized by: developing androgyni character as tawhid value that feminity and masculinity are important, doing the revolution for changing to good human life, and loving the own culture and local wisdom (eastern).[Objek material penelitian ini adalah novel modern Mesir yang berjudul Zaynah karya Nawal as- Sa’dawi. Objek formal nya adalah kritik sastra feminis yang difokuskan pada rekonstruksi pemikiran gender dan Islam dalam sastra. Novel ini menggambarkan penindasan yang dialami para tokoh perempuan novel dengan dalih agama dan perjuangan mereka untuk membebaskan diri, juga obsesi mereka untuk mewujudkan feminisme Islam ideal masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penindasan patriarkis tersebut dan ambivalensinya, dekonstruksi dan gambaran feminisme Islam ideal masa depan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) opresi perempuan berdalih agama didasarkan pada asumsi teologis bahwa perempuan berasal dari laki-laki dan diciptakan untuk laki-laki, sehingga perempuan adalah makhluk sekunder (derivatif); (2) terdapat banyak ambivalensi dalam penindasan tersebut. Agama dipakai sebagai sumber etika juga sumber penindasan, mereka menindas perempuan dengan suka sekaligus benci, mereka senang menindas tapi sangat patuh beragama; (3) para tokoh perempuan novel mendekonstruksi patriarkis tersebut dengan menunjukkan bahwa perempuan lebih kuat dari laki-laki, perempuan dapat menjadi subjek tidak objek; (4) idealisasi feminisme Islam masa depan digambarkan dalam pandangan sosialisme Islam. Ini tersimbolkan dalam figur Zaynah yang bercirikan: mengembangkan sifat androgini sebagai nilai tawhid bahwa feminitas dan maskulinitas sama-sama penting, melakukan revolusi untuk perubahan bagi kebaikan hidup manusia (tidak hanya bagi perempuan), dan mencintai budaya dan kearifan lokal sendiri (dunia Timur)]