FAKTOR-FAKTOR YANG MENGUATKAN DAN MELEMAHKAN KELUARGA DALAM RIWAYAT
Abstract
Keluarga, dalam pandangan Islam, terdiri dari seorang lelaki dan perempuan yang terjalin hubungan pernikahan di antara keduanya dan disempurnakan dengan kelahiran anak-anak. Artikel ini akan memaparkan pandangan al-Quran dan hadis terkait pengokohan bangunan keluarga. Dari ajaran Islam menjadi maklum bahwa indikasi kehidupan manusia muncul dari keluarga dan sesungguhnya Allah swt menciptakan Adam kemudian Hawa secara langsung setelahnya serta menjadikan hubungan pernikahan di antara keduanya. Dengan demikian, dari satu sisi kita mengetahui pentingnya sistem keluarga untuk pertumbuhan dan kesempurnaan manusia yang menjadi tujuan penciptaannya. Dan sisi lain membuktikan keberadaan sistem keluarga sebagai sebuah unsur natural dan fitri yang sesuai dengan kebutuhan ruhani dan jasmani manusia, dan bukan hanya sebatas komitmen atau partisipasi atau sejenis kepemilikan atau saling dominasi. Sistem keluarga bersifat natural bukan berarti tidak adanya kemungkinan penyelewengan, karena hari ini di dunia Barat kita melihat berbagai bentuk fenomena-fenomena ini, seperti maraknya homoseksualitas. Sementara itu, Islam memberikan penekanan pada keluarga dan menetapkan berbagai hukum untuknya dan hubungan antara isteri dan suami serta anak-anak. Berkenaan dengan kedudukan keluarga dalam Islam, Nabi Muhammad saw bersabda: “Tidak ada suatu bangunan di dalam Islam yang lebih dicintai Allah swt dari perkawinan.” Melihat pentingnya keluarga dan perannya dalam perkembangan dan kesempurnaan manusia, banyak hadis menekankan penguatan sistem ini dan memberikan metode-metode untuk itu. Hadis-hadis tersebut juga menjelaskan tantangan dan penyakit yang dihadapi oleh sistem keluarga serta memberikan solusi-solusi untuk menghadapinya.