Ragam Kajian Gender dalam Jurnal Keagamaan Islam di Indonesia

Abstract

Gender sebagai sebuah diskursus perkembangan pemikiran yang baru hadir mewarnai kajian keislaman termasuk dalam hal ini kajian hadis. Kenyataan tersebut setidaknya dapat dilihat dalam kajian yang berada di jurnal-jurnal PTKI secara umum maupun jurnal-jurnal yang dibawah Pusat Studi Gender/Wanita. Kajian gender dalam hadis mengikuti pola yang ada dalam kajian studi hadis secara umum yang meliputi tiga bentuk utama yakni kajian ilmu hadis, penelitian hadis dan pemaknaan hadis berikut perkembangannya. Demikian juga kajian hadis dan gender di dalamnya berisikan fenomena keilmuan atas gender dan hadis, penelitian atas hadis dan kitab-kitabnya serta pemahaman hadis tertentu baik dalam dimensi teks-teks dalam hadis maupun non teks yang berada di masyarakat yang dikenal dengan living hadis. Apa yang digagas dalam pemahaman hadis dan gender ini sebenarnya adalah mengembalikan ruh ajaran Islam sesuai dengan al-Qur’an dan hadis. Walaupun ada yang menolak keberadaan gender dalam tradisi Islam, maka dimensi keberadaan persamaan laki-laki dan perempuan merupakan dimensi yang diajarkan dalam Islam. Secara tidak langsung, maka kajian gender dan hadis merupakan upaya untuk menghidupkan misi kenabian Muhammad saw. yang sangat menjunjung perempuan. Perempuan dan laki-laki memilki relasi yang sama di hadapan Allah swt.[Gender is as a discourse of thought development, its contemporary discourse gives a new contribution to Islamic studies, including the study of hadith. This phenomenon is reflected both in several studied of PTKI’s journals in general and journals under supervision of Women/Gender Studies Center. Gender studies in the hadith adopt the study of hadith’s current pattern. In general, there are three main forms of its pattern; the study of hadith, the research of hadith, the interpretation of hadith and its development. Similarly with the study of hadith and gender, inside of them contains about the phenomena of science toward gender and hadith, the research about hadith and its books, and understanding of specific hadith based on text and non-text dimensions inside of society, known as living hadith. The purpose of hadith and gender studies is actually to reconstruct Islamic studies based on Al-Qur’an and hadith. Even though, there are some groups refuse the existence of gender in Islamic tradition, it reminds the same that Islam teaches there is equality dimension of men and women. Indirectly, the study of gender and hadith are an effort to revive the mission of Prophet Muhammad SAW which uphold women’s rights. Women and man have the same relation in front of Allah SWT.]