Perilaku Perempuan Pedesaan Dalam Pengambilan Keputusan Sebagai Tenaga Kerja Indonesia

Abstract

Mayoritas perempuan di pedesaan tidak mempunyai pekerjaan yang tetap. Upah buruh di kampung sangat rendah, sementara kebutuhan hidup sangat bervariasi dan jumlahnya sangat banyak di atas penghasilan yang diperoleh. Permasalahan yang mengemuka dalam penelitian ini adalah, faktor apa sajakah yang menyebabkan perempuan di pedesaan mengambil keputusan untuk menjadi Tenaga kerja Indonesia? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang: 1) latar belakang para TKI berani mendahulukan resiko untuk mendapatkan keselamatan ekonomi di kemudian hari, 2) berbagai ketidakpercayaan Indonesia Migrant Worker dalam menyikapi janji­ janji pemerintah; dan 3) posisi Indonesia migrant worker dalam Rumah Tangga setelah mereka berhasil. Metode yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif yang ditunjang metode kualitatif. Pengisian Instrumen, pengamatan, dan wawancara dilakukan antara tanggal 1­30 September 2017 di Bakauheni, Lampung Selatan, Provinsi Lampung yang melibatkan sampel berjumlah 30 orang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perilaku Indonesia migrant worker memutuskan untuk menjadi Indonesia migrant worker bukan dalam rangka menghindari resiko dan mendahulukan selamat, tetapi lebih dilatarbelakangi oleh perilaku ingin mendahulukan resiko dan mengharapkan selamat secara ekonomi di kemudian hari. Mereka mempunyai ketidakpercayaan terhadap kapasitas kepala keluarga, kapasitas sumber daya ekonomi yang dimiliki, kemampuan negara dalam menyiapkan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Setelah mereka berhasil mereka merasa mempunyai status sosial, posisi kedudukan di masyarakat, dan posisi dalam pembuatan keputusan yang lebih tinggi dibandingkan sebelum menjadi TKI.[The majority of women in rural areas do not have a permanent job. Labor wages in the village are very low, while the necessities of life vary greatly and the amount is very high above the income earned. The problem raised in this study is, what factors cause rural women to decide to become Indonesian workers? This study aims to describe: 1) the background of migrant workers dares to prioritize the risks to obtain economic safety in the future, 2) the various distrust of Indonesian Migrant Workers in responding to the government’s promises, and 3) the position of Indonesian migrant workers in the household after they succeed. The method used is quantitative research supported by qualitative methods. The instrument filling, observation, and interview were conducted between September 1 ­ 30, 2017 at Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung Province involving 30 people as a sample. This study concludes that the behavior of the Indonesian migrant worker decides to become an Indonesian migrant worker not in order to avoid risk and to congratulate, but more on the backdrop of risk­seeking behavior, and expects economic survival in the future. They distrust the capacity of the head of the family, the capacity of the economic resources owned, the capacity of the state to prepare for employment, and the economic growth that occurs. Once they are successful, they feel that they have higher social status, position in society, and position in decision making compared with before they become Indonesian Migrant Workers.]