INTRODUKSI TEKNOLOGI TEPAT GUNA TEKNIK FILTRASI PADA PEMBUATAN MINYAK KELAPA TRADISIONAL (MINYAK JELENG) DI DESA GONDANG KECAMATAN GANGGA KABUPATEN LOMBOK UTARA

Abstract

Nusa Tenggara Barat (NTB) termasuk daerah penghasil buah kelapa yang potensial di Indonesia. Luas lahan produksi kelapa 59.387,09 ha dengan jumlah produksi sebesar 58.963,04 ton (BPS, 2018). Sebagian buah kelapa keadaan utuh dikirim keluar daerah dan sebagian lagi dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk pembuatan minyak kelapa tradisional. Dikatakan tradisionl, karena proses pembuatan minyak dilakukan dengan tahapan sederhana yaitu pembuatan santan, pemanasan santan dan pemisahan minyak. Tujuan kegiatan ini adalah pelatihan teknologi tepat guna teknik filtrasi pada pembuatan minyak kelapa tradisional skala home idustries di Desa Gondang Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara. Metode kegiatan menggunakan metode Pendidikan Orang Dewasa (POD) atau Androgogi dengan menekankan partisipasi aktif dari peserta, kerja kelompok dan demonstrasi penerapan TTG teknik filtrasi pada pembuatan minyak kelapa tradisional skala home idustries. Pelaksanaan pelatihan di Desa Gondang Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara. Mekanisme pelaksanaan pelatihan meliputi ; acara pembukaan, penyampaian materi gambaran umum tentang tanaman kelapa dan pemanfaatan tanaman kelapa, tentang teknik pengolahan minyak kelapa dan pengemasan, praktek teknik filtrasi atau penyaringan minyak kelapa tradisional dan teknik pengemasan. Pada pelatihan teknik filtrasi atau penyaringan minyak kelapa tradisional absorben yang digunakan adalah batu zeolit. Pemanfaatan zeolit ini memberikan nilai tambah yang cukup besar, dibandingkan jika dimanfaatkan hanya sebagai bahan pengganti batu bata atau batako. Hasil penyaringan minyak kelapa tradisional dengan menggunakan zeolit sebagai absorben memberikan hasil yang cukup maksimal serta meningkatkan mutu dan kualitas minyak kelapa tradisional. Mutu dan kualitas minyak kelapa tradisional yang dihasilkan dengan ciri-ciri sifat fisik, kimia dan organoleptic, seperti warna lebih jernih (tidak kotor atau keruh), kadar air rendah (menyebabkan daya simpan lebih lama) serta aroma dan rasa dapat dipertahankan sebagai khas minyak kelapa tradisional. Kegiatan filtrasi minyak kelapa dilakukan dengan satu set alat filtrasi dengan urutan filter sebagai berikut: mulai dari ujung paling bawah dipasangkan kertas saring, selanjutnya kapas, kain kasa, batu zeolit, dan terakhir kawat saring.