Kitab Klasik Elektronik Gratis: Menuju Keberdayaan Literasi dan Rekonstruksi Ilmu

Abstract

Kitab atau buku adalah ibu peradaban dunia. Memiliki buku merupakan jalan untuk menciptakan peradaban. Sayangnya tidak semua buku bisa dibaca, dimiliki, dan dibeli. Lebih-kurang karena sekian keterbatasan insani yang sangat beragam. Tersering di antaranya adalah musabab ekonomi. Memang, buku-buku yang dijual di toko buku terkadang tak terlalu bersahabat dengan kantong. Di samping itu, musabab tersering dan terpenting lainnya adalah keterbatasan sumber penyedia buku. Bisa jadi karena buku tersebut masih asing. Bisa pula terbatasnya cetakan. Sejak kehadiran berbagai situs penyedia buku elektronik (e-book) di internet, kendala-kendala tersebut tampaknya bisa untuk diatasi. Satu di antara situs penyedia buku elektronik yang paling populer adalah www.library.nu yang kini telah gulung karpet. Selain situs tersebut, saat ini ada situs penyedia kitab-kitab kuning gratis. Ada dua situs yang dibahas dalam tulisan ini. Pertama, www.waqfeya.com. Kedua, www.kitabklasik.co.cc. Situs pertama berbahasa Arab. Situs kedua berbahasa Indonesia. Biografi kitab-kitab itu sendiri, pada masa ini, ada pada eksistensinya sebagai pemantik kreativitas baru di dunia maya. Fenomena pengunggahan buku elektronik secara massif kini telah cukup banyak. Akan tetapi, pengunggahan kitab-kitab klasik belum banyak yang memulainya. Dari sisi dunia media, kitab-kitab tersebut melahirkan wujud media alternatif. Sementara dari sisi lainnya, ia turut menyumbang saham dalam proses pemberdayaan literasi masyarakat. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa kitab-kitab itu, menurut saya, punya biografi ilmiah yang belakangan dapat ditarik ke dalam perbincangan mengenai perlunya tatanan keilmuan manusia direkonstruksi.