GAYA BAHASA PERULANGAN DALAM NOVEL ORANG-ORANG BIASA KARYA ANDREA HIRATA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA
Abstract
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya bahasa perulangan dalam novel <em>Orang-Orang Biasa</em> karya Andrea Hirata dan mengetahui implikasi pembelajaran di SMA. Penelitian ini berbentuk deskripsi kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskripsi kualitatif. Sumber data adalah novel <em>Orang-Orang Biasa</em>. Teknik penyediaan data menggunakan teknik pustaka, teknik baca, dan teknik catat. Data yang diperoleh akan diklasifikasikan, dideskripsikan, dan disajikan menggunakan metode informal. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam novel <em>OOB</em> menggunakan beberapa gaya bahasa perulangan. Gaya bahasa perulangan tersebut ada sembilan, yaitu aliterasi, asonansi, antanaklasis, epizeukis, anafora, epistrofa, mesodilopsis, epanalepsis, dan anadilopsis. Gaya bahasa perulangan yang paling dominan dalam novel tersebut adalah anafora. Gaya bahasa perulangan yang digunakan Andrea pada novel <em>OOB</em> bertujuan untuk menambah nilai keindahan dalam novel tersebut dengan cara menekankan kata atau frase yang dianggap penting diulang. Hasil penelitian ini dapat diimplikasikan pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMA kelas XII semester 1 dengan materi sastra dan pokok bahasan gaya bahasa khususnya gaya bahasa perulangan.</p>