POTRET PEREMPUAN BALI SEBELUM DAN SESUDAH MENIKAH DALAM EMPAT CERPEN PENULIS BALI

Abstract

Cerpen <em>Tiga Perempuan </em>dan <em>Pastu</em> dalam kumpulan cerpen <em>Akar Pule</em> karya Oka Rusmini serta cerpen <em>Sepasang Mata Dinaya Yang Terpenjara</em> dan <em>Nyoman Rindi</em> dalam kumpulan cerpen <em>Bukan Permaisuri</em> karya Ni Komang Ariani adalah empat cerpen tentang perempuan Bali yang ditulis oleh perempuan Bali. Keempat cerpen tersebut berkisah tentang kehidupan perempuan Bali serta permasalahan yang dihadapinya berkenaan dengan sistem adat yang cenderung tidak memihak perempuan. Analisis terhadap keempat cerpen ini menggunakan metode sastra bandingan dan metode kualitatif dengan perspektif kritik sastra feminis. Tujuan analisis ini untuk mengetahui bagaimana kedua perempuan penulis Bali menggambarkan potret perempuan Bali, baik sebelum atau sesudah menikah dalam menghadapi berbagai ketidakadilan gender. Potret perempuan Bali yang belum menikah digambarkan mendapatkan ketidakadilan gender berupa stereotip, pelecehan seksual, kekerasan verbal, dan beban kerja ganda. Sedangkan potret perempuan Bali yang sudah menikah digambarkan mendapatkan ketidakadilan gender berupa marginalisasi, perselingkuhan, stereotip, kekerasan verbal, kekerasan psikologis, kekerasan ekonomi, dan beban kerja ganda.