Konstruksi Realitas Media Online atas Pemberitaan “Raja Jokowi”: Sebuah Analisis Framing
Abstract
This paper explores the meaning of reality constructions coverage two online media, Tribunnews.com and Detik.com, about "Raja Jokowi" in the general election 2019. The study uses a qualitative method with Entman analysis framing to express means of the media coverage—data collected by taking primary and secondary sources. Primer data took from two online media news that is restricted to November 11-20, 2018. Furthermore, I collected second sources from journals, research reports, online news portals, and books. All online media have been limited by news numbers; Tribunnews.com is five news, and Detik.com is five news. Resulting studies that two online media have been featured a neutral information about "Raja Jokowi" poster. It can be proved with choosing diction word that does not contain controversial. This condition is essential as a social stabilization strut in other to does not occurs a vertical conflict in the political momentum. Meanwhile, the campaign team of Jokowi, know as Tim Kampanye Nasional (TKN), has wisely explored in the media for all of the black campaigns; it will all be taken care by the authorities. The political elite’s consciousness to dampen the masses and fanatical society towards one of the spouses of presidential candidates is a maturity in democracy. Artikel ini mengeksplorasi makna konstruksi realitas pemberitaan dua media online, Tribunnews.com dan Detik.com, tentang “Raja Jokowi” pada momentum pemilihan presiden tahun 2019. Untuk mengungkapkan makna tersebut, studi ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis framing Entman. Data dikumpulkan dengan pengambilan sumber data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari berita online dua media dengan batasan waktu 11-20 Nopember 2018. Masing-masing media online di batasi jumlah beritanya; Tribunnews.com berjumlah 5 berita dan Detik.com berjumlah 5 berita. Sementara itu, sumber sekunder dikumpulkan melalui sumber dari jurnal, laporan penelitian, portal berita online, dan buku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua media online tersebut memberitakan tentang poster “Raja Jokowi” bersifat netral. Hal ini dapat dibuktikan dengan pilihan diksi kata yang tidak mengandung kontroversi. Kondisi ini penting sebagai penyangga stabilitas sosial agar tidak terjadi konflik vertikal di tengah politik nasional yang memanas. Sementara itu, kampanye yang mengarah kepada Tim Sukses pemenangan Jokowi, disebut juga Tim Kampanye Nasional (TKN), dapat dihandel secara bijak. Pernyataan Ketua Tim Sukses Jokowi, Erick Tohir, secara bijak menyampaikan dalam media, segala sesuatu yang mengarah kepada kampanye hitam (black campign), semua akan diurus oleh pihak berwenang. Kesadaran elit politik untuk meredam masa dan masyarakat yang fanatik terhadap salah satu pasangan Calon Presiden adalah bentuk kedewasaan dalam berdemokrasi.