PEMBERDAYAAN WANITADALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT MELAUI PELATIHAN MEMBATIK (SUATU STUDI DI DESA TRUSMI KECAMATAN WERU KABUPATEN CIREBON)

Abstract

<p>Keterbatasan kemampuan perempuan merupakan permasalahan sangat krusial yang terjadi di lingkungan masyarakat terutama masalah tuntutan hidup antara kebutuhan dengan masih rendahnya kemampuan dan kecakapan yang dimiliki. Wacana dan gerakan gender memiliki pengaruh besar bagi masyarakat Islam. Tuntutan peran tidak saja terkait kebebasan beraktifitas di ranah domestik tetapi juga terkait dengan ranah publik. Prioritas utama dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dilakukan dalam program pemberdayaan wanita melalui pelatihan membatik pada kelompok wanita kurang beruntung melalui pemanfaatan potensi alam setempat yang ada di lingkungan. Keterlibatan wanita menjadi syarat mutlak dalam upaya mewujudkan pembangunan yang berkeadilan. Negara tidak mungkin sejahtera jika para wanita dibiarkan tertinggal, tersisihkan dan tertindas. Seperti yang di ungkapkan oleh Vivekananda (Darwin 2005:8) bahwa: negara dan bangsa yang tidak menghormati kaum wanitanya tidak akan pernah menjadi besar, baik di saat ini maupun di masa depan. Satu alasan mendasar sebagai penyebab kejatuhan bangsa secara drastis adalah karena tidak memiliki rasa hormat pada kehidupan wanita yang di lukiskan sebagai sakti(istri). Sehingga pembangunan yang utuh dan menyeluruh dari suatu negara menuntut peranan penuh dari kaum wanita dalam segala bidang kehidupan. Bahwa wanita baik sebagai warga negara maupun sebagai sumber insan pembangunan mempunyai hak, kewajiban dan kesempatan yang sama dengan pria dalam segenap kegiatan pembangunan di segala bidang kehidupan. Peran wanita juga telah diakomodir oleh segenap peraturan pembangunan nasional, seperti UU No 6 tahun 2014 tentang desa, yang menyajikan keterlibatan wanita yang sangat diperlukan bagi keberhasilan pembangunan desa.Di Desa Trusmi sendiri, peran wanita dalam segenap aspek pembangunan cukup terasa, mulai dari turut serta dalam pembangunan fasilitas desa, menjaga keamanan desa, PKK dalam pemberdayaan keluarga, dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses, hasil, dan dampak pemberdayaan wanita dalam pembangunan masyarakat melalui pelatihan membatik. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif, penelitian ini dilaksanakan di Desa Trusmi Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon. Data dikumpulkan dengan teknik observasi partisipatif, wawancara, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah ibu rumah tangga di Desa Trusmi. Hasil penelitian ini menunjukkan, wanita dapat diberdayakan melalui pelatihan membatik yang memberikan pengetahuan, sikap, keterampilan yang mampu menjadikan mereka mandiri dan dapat meningkatkan kualitas hidupnya.</p>