PERAN INTELEKTUAL MUSLIM DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT MENUJU MASYARAKAT MADANI (Sebuah Gagasan dan Harapan)

Abstract

<p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p><em>Secara historis, aktivitas dakwah pada awalnya hanyalah merupakan tugas sederhana yakni kewajiban untuk menyampaikan apa yang diterima dari RasuluIIah SAW., walaupun hanya satu ayat. Terkait dengan persoalam pemberdayaan masyarakat menuju masyarakat Madani ternyata disamping menjadi tugas para ulama pun menjadi tugas para intelektual Muslim.</em></p><p><em>Peran intelektual Muslim dalam pemberdayaan masyarakat menuju masyarakat madani mulai terlihat bentuknya secara jelas pada masa rezim Soeharto dan terus menemukan bentuknya pasca runtuhnya kekuasaan rezim Soeharto dan beralih ke masa Reformasi.</em></p><p> </p><p><em>Kata Kunci: Cendikiawan Muslim, Pemberdayaan, dan Masyarakat Madani.</em></p><p><em> </em></p><p><em> </em></p><pre><strong><em>ABSTRACT</em></strong></pre><pre><em>Historically, da'wah activity was originally only a simple task, namely the obligation to convey what is received from Rasulullah SAW, although only one verse. Related to the problem of community empowerment to the society Madani was in addition to the duties of the scholars became the duty of Muslim intellectuals.</em></pre><pre><em>The role of Muslim intellectuals in the empowerment of civil society towards civil society began to be seen clearly in the Soeharto regime and continues to find its form after the collapse of Soeharto regime power and move to the Reformation.</em></pre><pre><em> </em></pre><em>Keywords: Muslim Scholars, Empowerment, and Civil Society.</em>