Pola Integrasi Kakao-Ternak Kambing Solusi Peningkatan Pendapatan Petani Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat
Abstract
Kakao masih menjadi komoditi unggulan dan menjadi perioritas di Kabupaten Polewali Mandar. Termasuk di Desa Tapango Barat Kecamatan Tapango. Kakao merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang peranannya cukup penting bagi perekonomian Desa Tapango Barat. Pertanaman kakao di Desa Tapango Barat masih menghadapi berbagai masalah yang kompleks antara lain produktivitas lahan masih rendah. Rata-rata produktivitas tanaman kakao 650 kg/ha/tahun, masih sangat rendah jika dibandingkan dengan potensi tanaman kakao yang bisa mencapai 1.500-3.000 kg/ha/tahun. Kondisi tersebut menjadikan tingkat pendapat masyarakat Desa Tapango Barat menjadi rendah. Salah satu penyebabnya adalah manajemen usaha tanaman kakao selama dikelola secara sederhana. Salah satu alasannya adalah kurangnya dana pembelian pupuk dan sarana lainnya. Selain sebagai petani kakao masyarakat umumnya memiliki ternak. Namun, masih skala kecil dan dikelola secara tradisional. Permasalahan ternak, khususnya ternak kambing adalah pakan ternak yang jauh dari lokasi kandang. Pakan ternak jauh dari lokasi kandang kambing. Akibatnya, 1 orang petani hanya mampu memelihara 2-3 ekor per petani. Peningkatan kemampuan petani mengelola lahannya bisa menjadi salah satu cara meningkatkan taraf hidup masyarakat. Kegiatan integrasi kakao-ternak kambing dapat meningkatkan mendapatan petani. Kebutuhan pupuk tanaman bisa didapatkan dari hasil kotoran ternak sehingga petani tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli pupuk kimia. Selain itu, ternak kambing mendapatkan pakan dari hasil pangkasan daun kakao dan pohon pelindung yang juga terdapat pada pertanaman kakao. Petani mitra pada gilirannya, memperoleh keuntungan dari kakao maupun kambing dan dari penghematan biaya pemupukan. Pelaksanan kegiatan dengan menempatkan kandang ternak kambing di sela tanaman kakao sehingga luaran yang dihasilkan dapat mengatasi permasalahan tentang pakan ternak yang jauh dari lokasi kandang. Solusi lain yaitu melakukan penanaman pohon pelindung kakao yang dipersiapkan untuk pakan ternak kambing. Berbagai pelatihan telah dilakukan pada mitra antara lain : Pelatihan Peternakan Kambing, Pelatihan Teknik Pemeliharaan pada tanaman kakao, Pelatihan dan praktek pembuatan kompos berbahan dasar kotoran kambing dan limbah kakao.