Studi Hadits: Analisis terhadap Pemikiran Schacht dan A’zami

Abstract

Perkembangan metodologi kritik otentititas Hadist pada abad ini sangat bervariasi. Keotentikan Hadist yang telah ditetapkan semenjak masa Khalifah masih saja diperdebatkan hingga saat ini. Hal ini dipengaruhi oleh perkembangan nalar berfikir para akademisi Hadist. Apalagi era ini, semakin berkembangnya kajian tentang study Islam Interdisipliner. Kolaborasi metodologi Barat digunakan untuk mengkritisi keotentikanHadist. Walaupun kontroversi, namun hal ini memberikan new contribution dalam keilmuan Hadist . Kritikan dan perdebatan tentang Keotentikan Hadist mengisi ruang kajian keilmuan yang agak vakum. Perdebatan Kaum Kiri dan Barat menjadi stimulus dalam pertumbuhan sebuah metodologi keilmuan Hadist. Mereka saling beradu argument untuk memperoleh kebenaran yang mereka yakini. Para ilmuan Barat dengan segala basic keilmuannya ingin membuka celah negative tentang keotentikan Hadist. Hal ini menimbulkan kontraksi keyakinan para ilmuan islam untuk menetapkan keotentikan hadist dan menunjukkan bahwa apa yang telah pemikir barat lakukan adalah salah. Diluar kebenaran dan ketidak benaran dalam dunia akademisi dan keilmuan itu adalah bentuk subyektifitas. Hal ini kiranya perlu diketahui, agar menjadi perhatian pakar Hadist untuk menjadikan sebuah stimulus guna memperoleh esensi kesalehan Hadist dan tidak terjebak didalam kebenaran masing-masing. Karena kebenaran haqiqi adalah milik Allah.[The development methodology otenticitas Hadith criticism in this century vary greatly. The authenticity of the Hadith at the time of Caliph and friends still debated. This is influenced by the development of logical thinking Hadith scholars. Especially now increasingly for developed Interdisciplinary studies of Islamic study. Collaboration west's scientific methodology used to scrutinize the authenticity of the Hadith. Despite the controversy, but it contributes to science in the world of academia. Criticism and debate about the authenticity of Hadith Sciences filling the space scientific assessment rather vacuum. Leftists and Western debate gave the stimulus to the growth of a scientific methodology Hadith. They clashing arguments to obtain the truth they believe. Western scientists with all the basic knowledge on to open the slit negative about the authenticity of the Hadith. This raises the confidence contraction of Islamic scientists to establish the authentic hadith and show that what western thinkers did was wrong. Beyond truth and untruth in the world of academia and science, it is a form of subjectivity. So keep in mind all of this, in order to become knowledge for experts Hadith to be a stimulus to get the essence of piety authenticity of the hadiths and not be caught up in the truth according to each. Because haqiqi is God’s truth.]