Konsep Bimbingan Dan Konseling Realitas Islami Untuk Menurunkan Perilaku Minum Minuman Keras Pada Remaja

Abstract

Dari data-data yang ada menunjukkan bahwa perilaku minum minuman keras pada remaja cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Padahal akibat buruk dari perilaku minum minuman keras sangat banyak, tidak hanya bagi pelaku yang bersangkutan tetapi juga pada orang lain di sekitarnya. Miras menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan, dan menjadi pemicu perilaku negative lainnya seperti seks bebas, pemerkosaan, narkoba, perkelahian/ tawuran, pencurian, pembunuhan, dan tindak kriminal yang lain. Oleh karena itu perilaku minum minuman keras pada remaja harus ada upaya untuk diturunkan. Salah satu upayanya adalah dengan Bimbingan Konseling Realitas Islami. Yaitu proses pemberian bantuan secara tatap muka antara konselor dengan konseli, secara terarah dan sistematis berdasar konsep dan Teknik yang ada dalam pendekatan Realitas kemudian diintegrasikan dengan nilai-nilai Islam dari Al Qur’an dan as Sunnah, agar individu dapat memiliki kesadaran untuk dapat mengoptimalkan potensi dirinya untuk memperoleh keberhasilan dan kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akherat. Bimbingan dan Konseling Realitas Islami memiliki konsep tingkah laku sekarang yang realistis dan dapat dipertanggungjawabkan di dunia ini dan di akherat kelak. Yaitu tingkah laku yang sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasulullah, selalu melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah, dan hal itu dilakukan dengan kesadaran penuh serta dengan niat semata-mata untuk mencari ridho Allah. Tingkah laku yang demikian pasti akan membawa pelakunya kepada keselamatan, keberhasilan, kebahagiaan di dunia ini; dan di akherat nanti akan mendapat balasan berupa surga. Di samping itu perilaku tersebut juga akan memberi manfaat kepada orang lain. Praktek pendekatan BK Realitas Islami menggunakan strategi bimbingan kelompok dan atau konseling individual. Adapun tahapan dalam praktik BK Realitas Islami dimulai dengan upaya konselor terlibat dalam permainan peran dengan konseli yang dilakukan dengan humor. Hal ini dilakukan agar terjalin hubungan yang hangat, akrab, kepercayaan antara konselor dengan konseli. Setelah itu konselor bertindak sebagai model dan guru yang Islami, mengkonfrontasi perilaku konseli yang tidak realistis dan tidak bertanggung jawab dengan perilaku yang sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasulullah, selanjutnya membantu konseli dalam merumuskan rencana-rencana spesifik dalam rangka meraih keberhasilan dan kebahagiaan. Setelah itu rencana-rencana konseli dituangkan dalam tulisan dalam bentuk kontrak sebagai komitmen yang kuat bagi konseli untuk segera diwujudkan atau dilaksanakan. Melalui BK Realitas Islami dapat menyadarkan konseli akan tingkah lakunya yang tidak realistis dan tidak bertanggung jawab. Dengan pertimbangan nilai-nilai yang ada dalam Islam, konseli sadar bahwa perilaku minum minuman keras adalah berhukum haram, merupakan perbuatan keji termasuk perbuatan syaithan, menimbulkan permusuhan dan kebencian, serta merupakan perbuatan yang terlaknat. Oleh karena itu konseli memiliki komitmen yang kuat untuk berhenti minum minuman keras.[Out of data available showed that adolescent alcoholic drink behavior tended to increase year to year. Whereas, bad results from an alcoholic drink were many, not only for the drinker himself but also for people around them. An alcoholic drink became the main cause of incidence and a trigger of other negative behavior such as free sex, rape, narcotics, " gets, robbing, murder, and other criminal acts. therefore, there should be an effort to decrease adolescent alcoholic drink behavior. One of its efforts was by an Islamic Reality Counseling Guidance includes a process of providing face-to-face assistance between a counselor and counselee directed and systematically based on the concept and available in a realistic approach then integrated with Islamic values from Al Quran and As-Sunnah in order that the individuals could have a full awareness to be able to optimize a self-potential to get a life success and happiness both in the world and herea& er. Islamic guidance and counseling had a conduct concept realistically today and responsible in this world and herea& er i.e. conduct suitable with Allah and Rasulullah guidance, always perform Allah instructions and keep away from Allah prohibitions and this was performed by a full awareness and also intended to find Allah willing. Such conduct would certainly bring its actor to salvation, success, happiness in this world and herea& er could get heaven. Besides, the conduct would also deliver benefits to others. Islamic reality guidance and counseling used a group counseling strategy and/or individual counseling. The steps in Islamic reality guidance and counseling practice started by efforts of counselors to get involved in a role-play with counselee that was performed humorously. This was performed in order that there was a warm, intimate relationship, belief among counselor and counselee. A& er that, counselor served as an Islamic model and teacher, confront an unrealistic counselee behavior and not responsible with behavior suitable with Allah and Rasulullah guidance, furthermore help counselee in formulating specific plans in accordance with achieving success and happiness. A& er that counselee plans were applied in writing in form of a contract as a commitment for the counselee to be immediately materialized or implemented. through Islamic reality guidance and counseling, it could aware of the counselee of his unrealistic and unresponsible conduct. With consideration of values available in Islam, the counselee was aware of alcoholic drink behavior was illegal, cruel acts include satanic deeds, yield hostility, and hatred and also cursed deeds. therefore, the counselee had a strong commitment to terminate drinking alcohol.]