Hindu-Buddha: Cara Masyarakat Nusantara dalam Berspiritual Sebelum Datang Islam

Abstract

Nusantara adalah suatu wilayah kepulauan yang berada di antara dua benua, Asia dan Australia, sebagai benua yang berada dalam dua samudera raya yang di kenal sebagai samudera India dan samudera Pasifik. Kepulauan ini memotong ekuator dari 95 derajat sampai 141 derajat bujur timur. Penduduk pulau ini menarik perhatian berbagai masyarakat dari penjuru dunia, karena tanah subur dengan  limpahan rempah-rempah dan corak masyarakat yang akomodatif dengankecenderunganfriendly dengan kehadiran tamu. Hal ini memicu para pedagang untuk berniaga dan sekaligus bersyiar atau berdakwah. Orang India yang beragama Hindu dan Buddha menjadi orang pertama yang berlabuh untuk berdagang dan sekaligus memperkenalkanagama yang di anut. Hal ini menjadikan identitas sangat bagus untuk diperbincangkan. Sebagai pendatang dantamu di Nusantara, orang-orang India membawa segala identitas termasuk budaya dan agama. Paper ini menjelaskan cara agama dari India hidup dan besar di tengah masyarakat.[The Nusantara is an archipelago located between two continents, Asia and Australia, as a continent located in two major oceans known as the Indian Ocean and the Pacific Ocean. These islands intersect the equator from 95 degrees to 141 degrees east longitude. The inhabitants of the island attract the attention of various people from all over the world because the land is fertile with an abundance of spices and an accommodating community style with a friendly inclination to the presence of guests. It triggered the traders to trade and simultaneously spread or preach. Indians who were Hindus and Buddhists were the first to anchor to trade and at the same time introduce the religion adherence embraced. It makes identity important to talk about. As guests and guests in the archipelago, Indians carry all identities, including culture and religion. This paper explains the way religions from India live and grow in society.]