Matrik Baru Ekologi Ziauddin Sardar
Abstract
Studi ini berusaha melacak pemikiran Ziauddin Sardar, seorang arsitek Muslim abad 21, dalam merancang rumusan matrik ekologi Islam, sesuatu yang jarang ditempuh oleh para pemerhati Ziauddin Sardar pada umumnya. Selama ini, Sardar cenderung diposisikan sebagai futurolog yang mengkaji jika bukan masa depan peradaban, relasi global umat Muslim dan Kristen di dunia. Studi ini justru memperlihatkan adanya percikan gagasan Sardar terkait dengan lingkungan secara khusus, dan alam secara umum. Sardar sebenarnya bisa dikategorikan sebagai pemerhati ekologi di antara deretan ekolog-ekolog Muslim terkemuka, seperti Seyyed Hossein Nasr, S. ParvezManzoor, Fazlun Khalid dan masih banyak lagi. Pada posisi ini Ziauddin Sardar menawarkan matrik baru ekologi Islam dengan berpijak pada syariat, eko-spiritual dan hierarki kesadaran untuk menuju kesadaran ekologi global.[This study tries to track the thought of Ziauddin Sardar, an architect of the 21st century, in designing ecological matrix formulation of Islam, something rarely accomplished by Ziauddin Sardar observers in General. During this time, Sardar tends to be positioned as futurology of the future of civilization, and global relations of Muslims and Christians in the world. This study thus showed a spark of an idea related to environment Sardar specifically, and nature in general. That is, Sardar may actually be categorized as observer ecology in between the rows of ecologist Muslims such as Seyyed Hossein Nasr, s. Parvez Manzoor Fazlun Khalid, and much more. Ziauddin Sardar is in a position to offer a new Islamic ecology with a matrix based on Shari’a, eco-spiritual, and the hierarchy of consciousness toward global ecological awareness.]