Pengungkapan Marah di Jejaring Sosial

Abstract

Abstract The aim of this study was to determine the effect of the big five personality, social support, collectivism-individualism, and anonymity on expressing anger on social networking sites (SNS). This research used quantitative with multiple regression analysis methods. The samples in this study were 210 respondents who posted anger content on social networking sites, aged at least more than 18 years old. Obtained by non-probability sampling technique. In this study, researcher adapted and collected the data with four questionnaires; the anger-out scale is from STAXI measuring instrument, Big Five Inventory (BFI), Interpersonal Support Evaluation List, and collectivism-individualism. To test the validity of the instrument, researcher was using Confirmatory Factor Analysis (CFA). The results showed there was a significant difference from the type of big five, social, collectivism-individualism and anonymity to expressing anger on social networking sites by 18.6. Abstrak Jejaring sosial menjadi tempat bagi seseorang untuk mengungkapkan perasaan. Salah satunya adalah perasaan marah, pengungkapan perasaan marah di media sosial bisa memberikan dampak buruk tidak hanya bagi individu yang mengunggah tetapi juga pengikutnya di jejaring sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tipe kepribadian big five, dukungan sosial, kolektivisme-individualisme dan anonimitas terhadap pengungkapan marah di jejaring sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis regresi berganda. Sampel pada penelitian ini berjumlah 210 responden pengunggah perasaan marah di jejaring sosial yang berusia 18 tahun keatas. Diperoleh dengan teknik non-probability sampling. Dalam penelitian ini peneliti mengadaptasi dan memodifikasi instrument pengumpulan data yaitu skala anger-out dalam alat ukur STAXI, Big Five Inventory (BFI), Interpersonal Support Evaluation List, dan kolektivisme-individualisme. Uji validitas instrument dilakukan dengan menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari tipe kepribadian big five, dukungan sosial, kolektivisme-individualisme dan anonimitas terhadap pengungkapan marah di jejaring sosial yakni sebesar 18,6%. Dari keempat variabel besar tersebut, peneliti mengukur masing-masing pengaruh dimensi tiap variabel. Ditemukan bahwa terdapat tiga dimensi yang memiliki nilai koefisien regresi signifikan, yaitu: neuroticism dalam kepribadian, tangible support dalam dukungan sosial, individualisme dan faktor demografi jenis kelamin.Penulis berharap dari hasil penelitian ini dapat dikaji dan dikembangkan kembali pada penelitian selanjutnya. Misalnya dengan menambahkan variabel lain yang terkait dengan pengungkapan marah di jejaring sosial, seperti status sosial atau norma kelompok dengan paparan perilaku agresif.