DEVIASI ARAH KIBLAT MUSHALLA SPBU JALUR LINTAS PADANG-PEKANBARU DALAM TINJAUAN PENGUKURAN ARAH KIBLAT KONTEMPORER

Abstract

Menghadap kiblat merupakan salah satu syarat sah shalat, sehingga dimanapun seseorang berada, maka ia harus menghadapkan wajahnya ke kiblat. Mushalla-mushalla di SPBU merupakan alternatif bagi musafir dalam menunaikan kewajiban ibadah shalat mereka, dan kuantitas orang yang shalat di sana mungkin lebih ramai daripada masjid itu sendiri. Hal ini karena mushalla tersebut terbuka setiap saat. Sebagaimana diketahui, bahwa pembangunan SPBU bukan ditujukan untuk memfasilitasi orang untuk melaksanakan shalat, berbeda dengan masjid yang memang disengaja untuk itu. Akibatnya bisa saja pengelola SPBU tersebut tidak terlalu memperhatikan persoalan arah kiblat. Oleh karena itu penelitian ini mencoba melakukan survey arah kiblat pada mushalla-mushalla yang ada di SPBU sepanjang jalan lintas Padang Pekanbaru, karena jalur tersebut merupakan jalur yang sangat ramai dan pada setiap SPBU terdapat mushalla dengan berbagai kondisinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum arah kiblat mushalla yang ada di jalur lintas PadangPekanbaru belum akurat dengan deviasi antara 0010” sampai 300. Hal ini karena di awal pembangunannya tidak diukur oleh ahlinya dan umumnya dilakukan dengan berpatokan kepada masjid terdekat atau hanya dengan mengandalkan tukang bangunan saja.