Sistem Penaggalan Baha’i Persfektif Astronomi
Abstract
Abstract: The Baha'i calendar is a thought and modification made by a Baha'i religious figure namely Baha'ullah, or on Indonesian called “Sang Bab”. This almanac began in 1844 M. with the reason that year the Chapter proclaimed it. So this year is named year 1 of the Baha'i Era. There are 7 days, the beginning of the day is Saturday. The amaunt of month are 19, each had 19 days. One year is 361 days. The Calender have 19-year cycle is called Vahid, if it has gone through 19 Vahid cycles (361 years) called Kulli Shay-i. The beginning of the year falls between the 21st or 20th of March by adjusting whenever the Vernal Equinox (spring entry) is at the Aries point. The names of the months and days taken from attributes related God, the philosophy of the number 19 is taken from the number of letters in the Bismillahirrahmanirrahim sentence. The Baha'i Calendar is a calendar that will always spin and recycle with a total of 7 days in talks. There are 19 months, 19 days each. One year is 361 days. Having a 19-year cycle called Vahid, 19 times the Vahid cycle (361 years) is called Kulli Shay-i. The beginning of the year falls between the 21st or 20th March adjusting the Vernal Equinox at the Aries point. There are additional days (Ayyam-I Haa-i) 4 days in Basitoh and 5 days in Leap years, so that the beginning of the year falls on the same date. The Baha’i calendar system uses the celestial body, the Sun, as the object of use, then it includes the “Shamsiyah” calendar (Solar Calendar). Abstrak: Kalender Baha’i merupakan pemikiran dan modifikasi yang dilakukan tokoh agama Baha’i yaitu Baha’ullah (Sang Bab). Almanak ini diawali mulai tahun 1844 M dengan alasan pada tahun itu Sang Bab memproklamirkan dirinya. Maka tahun tersebut dinamakan tahun 1 dari Era Baha’i (EB). Berjumlah 7 hari, awal hari adalah Sabtu. Bulannya berjumlah 19, masing-masing terdapat 19 hari. Satu tahun Berjumlah 361 hari. Mempunyai siklus 19 tahunan disebut Vahid, jika sudah melalui 19 kali siklus Vahid (361 tahun) dinamakan Kulli Shay-i. Awal tahun jatuh antara tanggal 21 atau 20 Maret dengan menyesuaikan kapan terjadinya Vernal Equinox (masuknya musim semi) pada titik Aries. Nama-nama bulan dan harinya diambil dari atribut yang ada kaitannya dengan Tuhan, filosofi angka 19 itu diambil dari jumlah huruf yang ada dalam lafadz Bismillahirrahmanirrahim. Kalender Baha’i merupakan kalender yang akan selalu berputar dan daur tetap dengan jumlah 7 hari dalam seminggu. Berjumlah 19 Bulan, masing-masing terdapat 19 hari. Satu tahun Berjumlah 361 hari. Mempunyai siklus 19 tahunan disebut Vahid, 19 kali siklus Vahid (361 tahun) dinamakan Kulli Shay-i. Awal tahun jatuh antara tanggal 21 atau 20 Maret menyesuaikan terjadinya Vernal Equinox pada titik Aries. Adanya hari-hari tambahan (Ayyam-I Haa-i) 4 hari pada tahun Basitoh dan 5 hari pada tahun Kabisat, agar awal tahun jatuh pada tanggal yang sama. Sistem penanggalan Baha’i menggunakan benda langit yaitu Matahari sebagai acuan penggunaan, maka termasuk penanggalan Syamsiyah (Solar Calender).