Penentuan Mathla’ Hilal

Abstract

Abstract: This research is based on various polemics and actual differences discussed every year in the determination of the beginning of the Islamic month (Islamic calendar), such as the month of safar, rajab month, month of Zulhijjah, and especially the beginning of Ramadan and Shawwal. Determination of the beginning of the month and time of worship is a matter of great concern in Islam, especially in Indonesia, which is one of the countries with the big majority of Muslims in the world. Various problems that arise in determining the beginning of the Islamic month (Islamic calendar), especially Ramadan and Shawwal are about mathla 'which then emerged the terms' global mathla 'and regional matla'. In this case, Indonesia has a policy of using two methods, especially in determining the beginning of the month of Ramadan, namely Hisab and Rukyat, Hilal is one form of natural phenomenon that changes the instructions for humans in determining worship times based on Hijri. calendar, so the appearance of the new moon somewhere or what is commonly called mathla 'new moon is the main requirement in determining the beginning of the month. With the emergence of the polemic of differences of opinion, the Muslim community, especially in Indonesia, relied on the fatwa of the Indonesian Ulema Council in each determination based on the opinions of the four Imam of Madzhab through the hadith, asbabul wurud, and hads atsar about the determination of mathla 'hilal. Abstrak: Penelitian ini diangkat dari berbagai polemik dan perbedaan yang aktual di bicarakan pada tiap tahun dalam penentuan awal bulan hijriah (kalender Islam), seperti bulan safar, bulan rajab, bulan Zulhijjah, dan khususnya awal bulan Ramadhan dan Syawal. Penentuan awal bulan dan waktu Ibadah merupakan hal yang sangat diperhatikan dalam Islam khususnya di Indonesia yang merupakan salah satu negara dengan Mayoritas muslim terbesar di dunia. Berbagai problem yang muncul dalam penentuan awal bulan hijriah (kalender Islam) khususnya ramadhan dan syawal adalah tentang mathla’ yang kemudian muncul istilah mathla’ global dan matla’ regional. Dalam hal ini di Indonesia mempunyai kebijakan dengan menggunakan dua metode khususnya dalam penentuan awal bulan Ramadhan yaitu Hisab dan rukyat, Hilal merupakan salah satu bentuk dari perubahan gejala alam yang menjadi petunjuk bagi manusia dalam menentukan waktu ibadah yang pelaksanaanya berdasarkan penanggalan Hijriah, dengan begitu munculnya Hilal di suatu tempat atau biasa disebut mathla’ hilal merupakan syarat utama dalam penentuan awal bulan tersebut, Dengan munculnya polemik perbedaan pendapat tersebut mayarakat muslim khususnya di Indonesia bersandar pada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam setiap penentuanya dengan diperkuat oleh pendapat empat Imam Madzhab melalui hadist,asbabul wurud, dan atsar hadits mengenai penentuann mathla’ hilal.