ANTARA VIRTUE DAN FORTUNE: SUATU DIMENSI DALAM PEMIKIRAN MACHIAVELLI
Abstract
ABSTRAK Artikel ini bertujuan menganalisa konsep Machiavelli tentang virtue dan fortune. Machiavelli tidak mendefiniskan makna virtue secara pasti. Ia tidak menggunakan istilah tersebut secara sistematik. Machiavelli menggunakan istilah virtue sebagai analisis kompleks yang menggambarkan pada kualitas-kualitas utama seorang pemimpin dalam mencapai kegemilangan, meraih kemuliaan dan kehormatan, menahan serangan, melepaskan ketergantungan pada pihak lain, keyakinan diri. Dalam konteks tertentu, virtue didefinisikan sebagai kesediaan untuk melakukan apa saja tindakan untuk mencapai kemuliaan umum, baik itu melalui cara-cara yang baik maupun jahat. Pandangan ini menegasikan prinsip-prinsip moral dalam mencapai tujuan. Sementara fortune berarti, Nasib Baik. Fortune adalah dimensi yang selalu mengelilingi dan menentukan arah hidup kita. Dalam pandangan Machiavelli, Nasib adalah Dewi dalam kehidupan yang mana kita patut memberikan perhatian kepadanya, karena ia dapat memberikan keberuntungan ataupun kecelakaan. Argumentasi tentang Nasib ini berseberangan dengan pandangan Machiavelli yang sejauh ini dikenal cukup liberal dalam bidang politik dan kenegaraan. Pada tahap tertentu, pemikiran Machiavelli tentang virtue dan fortune, menciptakan suatu kesenjangan moral antara tradisi moralis klasik (Yunani dan Romawi kuno) dan zaman Renaisans, serta dilema moralitas baru kekuasaan. ABSTRACT This article aims to analyze the Machiavelli’s concept of virtue and fortune. Machiavelli does not define virtue precisely and systematically. Machiavelli uses the term virtue as complex analysis that describes the main qualities of a leader in achieving glory, honor, resisting attacks, releasing dependency, and self-confidence. In certain contexts virtue is defined as the willingness to take any action to achieve general glory, which through good or evil means. This view ignores moral principles in achieving goals. While fortune means good fortune. Fortune is a dimension that always surrounds and determines the direction of our lives. In Machiavelli’s view, fate is a goddess in life which we deserve to pay attention to because it can bring good fortune or accident. This argument about fate is different from the Machiavelli’s view which has so far been known as liberal. At a certain stage Machiavelli thought about virtue and fortune creates a moral gap between classical moralist traditions and renaisans era, and creating a new morality dilemma of power.