Manajemen Citra Politik Prabowo Subianto Dan Sandiaga Uno Melalui Akun @Prabowo Dan @Sandiuno

Abstract

The purpose of the research is to show the political impression management of the president and vice president candidates, Prabowo Subianto and Sandiaga Uno in social media, in the presidential election 2019. Instagram is the focus of social media in the research. Specifically, the research would like to know the created impression in each Instagram account of the political figure, @Prabowo and @Sandiuno on August 10, 2018 to September 23, 2018. The method used in the research was content analysis method, which followed Simunjak Typology (2017) to know the candidate skills and virtues, disclosing private information, attacking political opponents, speaking in colloquial language, emphasizing particular issues. One of the interesting investigation results showed both Prabowo and Sandiaga used Instagram as a political tool to create their political impression as the religious candidates. Another result was Prabowo did not use his own social media account to offend his political rival, while Sandiaga offended incumbent candidates about the economic policy.    Penelitian ini bertujuan mengungkap manajemen citra politik pasangan capres-cawapres, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di media sosial, dalam Pilpres 2019. Media sosial yang menjadi fokus kajian adalah Instagram. Lebih spesifik, penelitian ini ingin mengetahui citra yang dibangun di akun Instagram masing-masing tokoh politik, @Prabowo dan @Sandiuno dalam rentang 10 Agustus 2018 hingga 23 September 2018. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi, yang mengikuti tipologi Simunjak (2017) untuk mengetahui kemampuan kandidat (candidate skills and virtues), kehidupan pribadi kandidat (disclosing private information), menyerang lawan politik (attacking political opponents), bicara bahasa sehari-hari (speak in colloquial language), dan penekanan isu tertentu (emphasizing particular issues). Salah satu temuan menarik dari penelitian inimenunjukkan baik Prabowo dan Sandiaga menggunakan Instagram sebagai alat politik untuk membangun citra politik mereka sebagaikandidat pemimpin yang religius. Temuan menarik lainnya yang muncul dalam penelitian ini adalah Prabowo tidak menggunakan akun media sosialnya untuk menyerang rival politiknya, sementara Sandiaga menyerang kandidat petahana tentang kebijakan ekonominya.