Mengikis Arogansi Berdakwah Melalui Pendekatan Manajemen Perencanaan Islami
Abstract
Da'i competence is demanded to be ready in everything. The da’i has an obligation to translate Islamic materials to the congregation properly. Recently, the tendency of a da’i to deliver da’wa material tends to be divided. Some offer peace, comfort, tranquility (rohmatal lil ‘alamien). But some others offer hatred, violence, fear, worry and so on. This kind of da'wa model indicates a serious problem with the da’i, namely "Arrogance in Da'wa". This research is a qualitative research using literature approach. Data sources consist of primary sources, namely Surat Al-Hasr: 18. While secondary sources are documents / literature, notes or other studies related to the research object. The results of the study stated that based on the analysis of Surat Al-Hasr Verse 18 that a da’i minimizes arrogance by understanding the contents of this Surat Al-Hasr 18. Da'i criteria contained in the content of the verse are sincere intentions, optimal endeavors, resignation and sincerity. These four things must be perfected through attitudes of technology and information alignment. A da’i is not only great in science but also adaptive to development. Accompanied by a comprehensive understanding of da’wa both personal da'i, da'i knowledge and an adaptive attitude based on the understanding of Islamic da’wa management, the objectives of da’wa will be achieved. Arrogance can be suppressed to a minimum and material will be more effectively accepted by the public. Kompetensi da’i dituntut untuk selalu siap dalam segala hal. Da’i memiliki kewajiban untuk menerjemahkan materi-materi keIslaman kepada jama’ah dengan baik dan benar. Kecenderungan seorang da’i dalam menyampaikan materi dakwahnya saat ini cenderung terbelah. Sebagian menawarkan kedamaian, kenyamanan, kesentosaan (rohmatal lil alamien). Namun sebagian yang lain menawarkan kebencian, keberingasan, katakutan dan kehawatiran dan-lain-lain. Model dakwah semacam ini mengindikasikan adanya persolan serius pada diri da’i yaitu “Arogansi dalam berdakwah”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan Pustaka. Sumber data terdiri dari sumber primer yaitu Surat Al-Hasr Ayat 18. Sedangkan Sumber sekunder adalah dokumen/pustaka, catatan atau peneiltian lain yang terkait dengan objek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis Surat Al-Hasr Ayat 18 bahwa seorang da’i meminimalisasi arogansi dengan memahami kandungan Surat Al-Hasr 18 ini. criteria da’i yang ada dalam kandungan ayat tersebut adalah niat yang tulus, usaha yang optimal, tawakal dan ikhlas. keempat hal tersebut harus disempurnakan melalui sikap penyelarasan teknologi dan informasi. Seorang da’i tidak hanya kuat keilmuannya, namun juga adaptif dengan perkembangan. Dengan dibarengi pemahaman da’i yang komprehensif baik personal da’i, keilmuan da’i dan sikap adaptif da’i yang berdasarkan pada pemahaman manajemen dakwah yang Islami maka tujuan dakwah akan tercapai. Arogansi bisa di tekan seminimal mungkin dan materi dakwah akan semakin efektif diterima masyarakat.