Wacana Pemberitaan Dugaan Menghina Nabi oleh Gus Muwafiq: Analisis Wacana Norman Fairclough pada Media Online Detik.com dan Tempo.co
Abstract
Detik.com and tempo.co are online media that provide information on the latest news, one of which is news about alleged insulting the Prophet in Gus Muwafiq's lecture. This study aims to find out how the insulting discourse of the Prophet is packaged in the news about the controversy of Gus Muwafiq's lectures on detik.com and tempo.co by using Norman Fairclough's discourse analysis to analyze texts, practices of text production and social and cultural practices. In this article examines online media news at detik.com and tempo.co in the December 2019 edition with qualitative use. Qualitative research which is a research methodology that focuses on processes and events interactively that focuses on general principles underlying the realization of a meaning of social phenomena in society using a critical paradigm. The results showed that detik.com and tempo.co had deconstructed about insulting the Prophet in the case of Gus Muwafiq's controversy among Muslims. The language used in news texts is packaged in a light, concise and easily understood way by the public. Detik.com dan tempo.co merupakan media online yang memberikan informasi mengenai berita terkini, salah satunya berita mengenai dugaan menghina Nabi pada ceramah Gus Muwafiq. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana wacana menghina Nabi dikemas dalam pemberitaan tentang kontroversi ceramah Gus Muwafiq pada detik.com dan tempo.co dengan menggunakan analisis wacana Norman Fairclough untuk menganilisis teks, praktik produksi teks dan praktif sosial budaya. Dalam artikel ini meneliti berita media online di detik.com dan tempo.co edisi bulan Desember 2019 degan menggunakan kualitatif. Penelitian kualitatif sebagai metodologi penelitian yang fokus pada proses dan peristiwa secara interaktif yang memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala sosial di dalam masyarakat menggunakan paradigma kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa detik.com dan tempo.co telah melakukan dekonstruksi tentang menghina Nabi dalam kasus kontroversi ceramah Gus Muwafiq di kalangan muslimin. Bahasa yang digunakan dalam teks berita di kemas secara ringan, singkat dan mudah dipahamai oleh khalayak.