PERAN TEORI MAQASID ASY-SYARI’AH KONTEMPORER DALAM PENGEMBANGAN SISTEM PENAFSIRAN AL-QUR’AN
Abstract
Artikel ini mengkaji pemikiran Jasser Auda terkait reformasi maqasid asy-syari’ah tradisional. Karakteristik maqasid tradisional cenderung pada nuansa protection (perlindungan) dan preservation (pelestarian). Auda menawarkan konsep maqasid kontemporer yang lebih bernuansa development (pengembangan). Auda juga menawarkan enam fitur pendekatan sistem, yaitu: nature cognitive, interrelated hierarchy, wholeness, openness, multidimentionality dan purposefulness. Peran dan relevansi pemikiran Auda terhadap pengembangan sistem penafsiran Al-Qur’an terangkum dalam tiga poin: (1) Signifikansi fitur kognitif (al-idrakiyyah)dalam pendekatan sistem menekankan bahwa tafsir adalah produk pemahaman manusia (muntaj al-fikr) yang dinamis. Implikasi dari cognitive nature maka nilai universal Al-Qur’an akan salihh likulli zaman wa makan. (2) Penafsiran bercorak maqaSidi di mana “maqasid asy-syari’ah menjadi titik awalnya. (3) Reorientasi an-nasikh mansukh dengan pandangan maqasidimultidimentional sebagai solusi pertentangan dalil atau ayat Al-Qur’an.